ERA.id - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, potensi munculnya kuda hitam dalam Pilkada Jakarta 2024 masih terbuka. Dia menyebut, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan lembaganya, mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menjadi figur yang paling kompetitif untuk melawan Anies Baswedan pada kontestasi tersebut.
"Ridwan Kamil masih terbuka peluangnya meskipun peluangnya tidak sebesar di Jawa barat. Tetapi, bukan berarti dia kartu mati di Jakarta. Karena kemampuan Ridwan Kamil untuk menarik pendukung yang lain itu lebih kuat," kata Burhanuddin kepada wartawan, Jumat (26/7/2024).
Dia menjelaskan, selain punya elektabilitas, berdasarkan hasil survei yang dilakukan, RK juga mampu mengambil suara dari figur lain, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Burhanuddin menyampaikan, pendukung Ahok cenderung mengalihkan dukungannya kepada RK jika figur yang mereka dukung tidak maju di Pilkada Jakarta. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Anies berada pada angka 43,8 persen, Ahok 32,1 persen, dan RK 18,9 persen.
Namun, saat simulasi hanya mempertemukan Anies dan RK, elektabilitas pria yang akrab disapa Kang Emil itu langsung melonjak menjadi 38,8 persen. Sebab, pemilih Ahok mengalihkan suaranya kepada RK.
”Ketika Ahok tidak masuk dalam simulasi, saya asumsikan Anies versus RK, secara langsung suara pemilih Ahok itu cenderung lari ke RK, suara RK awalnya sekitar 18 persen langsung melonjak 20 persen jadi 38,8 persen," jelas Burhanuddin.
"Jadi, meskipun Ahok nomor dua di bawah Anies dalam segala simulasi dan di atas Ridwan Kamil, tetapi kalau melihat tren ini sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok,” sambungnya.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 18-26 Juni 2024. Survei ini melibatkan 800 responden berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah.
Margin of error survei sebesar 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.