Lihat Pameran Seni Rupa di Galeri Nasional, Megawati Minta Dibuatkan Monumen Kudatuli di DPP PDIP

| 08 Aug 2024 19:50
Lihat Pameran Seni Rupa di Galeri Nasional, Megawati Minta Dibuatkan Monumen Kudatuli di DPP PDIP
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran seni rupa karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional Indonesia. (Era.id/Gabriella Thesa)

ERA.id - Presiden kelima RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mengunjungi pameran rupa patung dan aktivisme karya Dolorosa Sinaga di Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.

Megawati tiba bersama dengan Menteri PPPA Bintang Puspayoga di halaman Gedung Geleri Nasional Indonesia. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto ikut menyambut.

Hasto mengungkapkan, Megawati menaruh perhatian serius terhadap peristiwa penyerangan 27 Juli 1996 atau Kudatuli. Dimana, Kantor DPP PDI saat itu diserang oleh massa akibat dualisme di internal partai.

Ketua Umum PDIP ini pun meminta seniman Dolorosa merancang patung Monumen 27 Juli untuk mengenang peristiwa Kudatuli. Kelak, patung tersebut akan ditaruh di Kantor DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

“Di dalam rangka 27 Juli, Ibu Mega juga sudah mengharapkan bantuan dari Mbak Dolorosa untuk merancang Monumen 27 Juli yang akan ditaruh di kantor DPP PDIP Lenteng Agung dan Kantor DPP yang di Diponegoro,” kata Hasto di Galeri Nasional, Kamis (8/8/2024).

Dia mengatakan, penempatan monumen peringatan 27 Juli 1996 di Kantor DPP PDIP tidak hanya menjadi pengingat bagi kader PDIP, tetapi untuk mengingatkan kepada seluruh rakyat untuk memperhatikan pentingnya nilai-nilai perjuangan demokrasi dan penegakan hukum.

“Tidak hanya bagi kader PDI Perjuangan, tetapi di dalam mengingat di dalam pentingnya nilai-nilai demokrasi, penegakan hukum yang berkeadilan dan watak pemerintahan yang berdasarkan kepada penghormatan keadilan rakyat,” tutur Hasto.

Setibanya di Galeri Nasional sore tadi, Megawati mengamati Monumen Penghilangan Paksa 1995-66, yang berada di halaman depan Museum Nasional, sambil mendengar penjelasan langsung dari Dolorosa Sinaga soal karya-karyanya.

Lalu, Megawati bersama rombongan menuju Monumen Pembantaian Massal Indonesia di tahun 1965-1966. Di monumen itu, Megawati berkesempatan menaruh bunga mawar merah dan sedap malam di depan monumen tersebut.

Kemudian, Megawati melangkahkan kaki untuk melihat langsung Monumen Tragedi Semanggi 1998. Selanjutnya, Megawati bersama rombongan menuju ke dalam museum Nasional untuk melihat karya lainnya.

Rekomendasi