Telaah Laporan Kekayaan Staf Jaksa Agung yang Stagnan Rampung, KPK Bakal Koordinasi dengan Kejagung

| 06 Sep 2024 12:41
Telaah Laporan Kekayaan Staf Jaksa Agung yang Stagnan Rampung, KPK Bakal Koordinasi dengan Kejagung
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan. (Era.id/Flori Sidebang)

ERA.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah rampung melakukan telaah terhadap laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) milik staf ahli Jaksa Agung, Asri Agung Putra.

Adapun langkah ini dilakukan setelah LHKPN milik Asri disoroti Indonesia Corruption Watch (ICW) karena jumlahnya sama pada 2020 dan 2021. Tidak ada kenaikan maupun penurunan selama tahun tersebut atau stagnan dengan nilai Rp3.495.200.407.

“Sudah (selesai proses telaah),” kata Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan kepada wartawan dikutip Jumat (6/9/2024).

Meski demikian, Pahala belum menjelaskan lebih rinci soal hasil telaah tersebut. Ia menjelaskan, KPK akan lebih dulu menyampaikan hal ini ke Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Dan (hasilnya) dikoordinasikan dengan Kejaksaan Agung,” ujar dia.

Terkait upaya klarifikasi terhadap Asri, Pahala enggan berkomentar lebih jauh. Dia hanya menyebut, langkah itu tergantung dari hasil koordinasi lembaganya dengan Kejagung.

Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendalami dugaan gratifikasi yang diterima Staf Ahli Jaksa Agung, Asri Agung Putra. Sikap ini menyusul viralnya unggahan Dwi Okta Jelita alias Jelita Jeje yang merupakan selebgram sekaligus menantu Asri Agung.

Adapun Jelita Jeje merupakan istri Kepala Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan, Kepulauan Riau, Farid Irfan Siddik. Dalam unggahannya di media sosial, Jelita Jeje mengungkap bahwa mertuanya kerap menerima sejumlah fasilitas dari para pengusaha jika bepergian ke luar negeri. 

Hal itu disampaikan Jelita saat membela Erina Gudono, istri Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang berkunjung ke Amerika Serikat (AS) menggunakan jet pribadi di kala sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam akun media sosial, Jelita Jeje menyebut, ia bersama keluarga disuruh oleh para pengusaha untuk memilih sendiri hotel tempat menginap dan maskapai penerbangan.

“Ehh bentar, jet pribadi kan udah dibuktikan itu bukan jet pribadi milik negara, lagian sekelas presiden kl pergi jalan2 jg bukan kantong pribadi x aplgi duit negara (ini pikiran orang awam aja yg ga tau) jd mntg2 pejabat negara sllu di kaitkan dg pasti pke duit negara. Ga gitu,” jelas Jelita Jeje dalam pesan yang dikirimkan melalui DM lewat akun Instagram @jelitajee yang kemudian viral di X.

“Gue jg jd bnyk tau dari mertua gue, kita kl kluar negeri itu d cover sm pengusaha2 yg emang ngasih fasilitas tanpa diminta, disuruh milih mau nginep di mana, naik pesawat apa, gak pernah pusing, apalagi sekelas presiden. Pada rebutan tu orang2 mau fasilitasi. Jd itu bukan pakai duit negara apalagi dibilang bukan urusan kepresidenan," ungkap Jelita.

Jelita menilai, tidak mengherankan jika Erina dan Kaesang bisa menggunakan pesawat jet pribadi. Sebab, panyak pihak yang menawarkan fasilitas itu untuk presiden dan keluarganya.

"Emang yang bisa naik jet pribadi presiden pas tugas doang? Nggak loh. Banyak banget pengusaha-pengusaha yang sudah punya jet pribadi, disewain juga banyak. Apalagi buat anak mantu presiden banyak yang nyodorin pasti (ini pengalaman pribadi) bukan katanya tapi memang faktanya begitu kalau udah di lingkup pejabat tinggi," ujar Jelita.

Rekomendasi