ERA.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan kendala di balik koalisi gemuk pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono. Menurutnya, banyaknya partai politik yang terlibat menyebabkan sulitnya pembagian tugas.
Hal itu merespons kabar Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem Ahmad Sahroni batal jadi ketua tim pemenenangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Memang kalau komunikasinya baik-baik saja. Mungkin kalau komunikasi karena terlalu gemuk yang problem biasanya pembagian tugas," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2024).
Dia tak menampik bahwa gemuknya koalisi pengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024 menyebabkan banyak pihak yang merasa ingin paling menonjol.
Tak dipungkiri pula sejumlah pihak ingin terlihat mengambil peran besar dalam tim pemenangan.
"Ada perasaan ingin berperan semuanya, ingin berperan, dan siapa diantara yang ingin berperan itu harus kita tonjolkan itu juga kadang-kadang jadi masalah," ungkap Muzani.
Namun, wakil ketua MPR itu mengaku tak mengetahui perkembangan terbaru terkait dinamika tim pemenangan Ridwan Kamil-Suswono. Termasuk kabar batalnya Sahroni jadi ketua tim pemenenangan.
"Saya tidak mengikuti perkembangan itu, penunjukkan pak Sahroni juga saya belum tahu. Kemudian kalau betul ada pembatalan juga saya belum tahu," kata Muzani.
Diketahui, pasangan Ridwan Kamil-Suswono diusung oleh 13 partai politik. Diantaranya yaitu Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PKB, NasDem, PPP, PSI, Perindo, Prima, dan Garuda.
Di Pilgub Jakarta 2024, Ridwan Kamil-Suswono bakal melawan pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Serta pasangan calon independen yaitu Dharma Porengkun-Kun Wardhana.