Tim Editor
ERA.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, bakal ada sejumlah kementerian yang dipisah menjadi kementerian baru. Hal itu merespons soal perkembangan penyusunan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Memamg jumlah keseluruham memang bertambah dari yang sekarang. Jumlahnya berapa saya enggak tahu, tapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Dia mengatakan, pehambahan jumlah kementerian ini bertujuan untuk menyukseskan program-program kerja milik Prabowo-Gibran. Oleh karena itu, nantinya ada kementerian yang dipisah sesuai dengan kebutuhan presiden terpilih.
"Harapannya kan dengan penambahan menteri itu lebih fokus pada pelaksanaan program. Lebih fokus pada penanganan program karema ada beberapa kementerian yg memang digabung tapi kemudian dalam pelaksanaan di lapangan kementerian tersebut ada bidang-bidang yang tertinggal," kata Muzani.
Soal apa saja kementerian yang akan dipisah, Muzani mengaku tak tahu. Sebab hingga saat ini hal tersebut masih dibahas.
Namun, semua masukan akan dipertimbangkan. Prabowo, kata Muzani, tentunya menginginkan agar program-program kerjanya untuk lima tahun ke depan berjalan maksimal.
"Kalau itu bisa di handle dari kementerian yang sudah ada, pada prinsipnya beliau tidak keberatan. Tapi kalau ternyata ada sektor, ada kemampuan yang bisa lebih maksimal lagi, beliau ingin itu bisa lebih maksimal," ujar wakil ketua MPR.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengaku mendengar obrolan warung kopi soal jumlah kementerian di era kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menurutnya, jumlah kemeterian ke depan bakal bertamnah menjadi 44.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat membuka Turnamen Bulu Tangkis Piala Pimpinan DPR dan MPR di GOR DPR, Senanyan, Jakarta, Selasa (10/9/2024).
"Nanti, dari 34 (kementerian) menjadi 44 (kementerian). Ya mudah-mudahan, kawan-kawan kita yang hari ini di DPR berkesempatan untuk menjadi eksekutif," kata Bamsoet.
