ERA.id - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir mengatakan, partainya kerap mengingatkan para kadernya supaya tidak korupsi. Peringatan itu ditujukan khususnya kepada kader-kader yang akan menjadi pejabat.
Hal tersebut menanggapi ultimatum dari presiden terpilih Prabowo Subianto kepada partai-partai politik agar tidak meminta kadernya yang menjadi menteri untuk menyalahgunakan anggaran negara.
"Kami selalu sampaikan wanti-wanti, calon pejabat-pejabat, apalagi eksekutif, legislatif yang ada di Partai Golkar Itu ya dilarang untuk melakukan hal-hal seperti itu Korupsi dan lain sebagainya," kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Adies Kadir di Jakarta, dikutip Sabtu (12/10/2024).
Dia menegaskan, Partai Golkar selalu menekankan hal tersebut. Sebab, banyak contoh buruk yang sudah terjadi di masa lalu.
"Saya tidak tahu di partai lainnya. Kalau di partai kami memang kami selalu tekankan itu, kita selalu tekankan banyak sekali contoh-contoh yang kurang baik yang terjadi menurut partai kami kemarin-kemarin, kami belajar dari itu," kata Adies.
Terkait daftar nama-nama kader Partai Golkar yang diajukan sebagai calon menteri, menurutnya hal itu sudah disetorkan.
Namun terkait berapa kursi menteri yang akan diberikan Prabowo kepada Partai Golkar, dia mengaku tak tahu.
"Kita semua kader dipersiapkan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jadi ya begitu dibutuhkan bidang apa ya Partai Golkar siap," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengultimatum para kertua umum partai politik agar tak main-main menugaskan orang di kabinetnya mendatang. Dia meminta agar para ketua umum menunjuk orang sebagai menteri untuk menggerus anggaran negara.
Hal itu disampaikan dalam sambutanya saat menghadiri Rapat Koordinator Nasional Legislatif PKB di Grand Sahid, Jakarta, Kamis (10/10).
"Saya sudah sampaikan kepada semua partai yang mau bergabung dengan koalisi saya, terang-terangan saya katakan semua ketua umum, semua perwakilan, saya katakan, jangan menugaskan menteri-menteri yang saudara tunjuk di pemerintahan yang saya pimpin, jangan saudara tugaskan untuk cari uang dari APBN APBD," tegas Prabowo.
Dia mengingatkan, di era digital dan teknologi ini, tidak mudah memainkan anggaran. Sebab akan mudah terlacak.
Di sisi lain, dia memahami bahwa partai politik memerlukan sumber dana. Namun jangan sampai menggunakan cara-cara yang negatif.
"Ini zaman pengamatan sangat cepat, jangan coba-coba. Tapi kita mengakui, kita dengan cara halal, dengann cara yang baik, kita mengerti, setiap institusi, setiap partai politik pasti perlu uang, pasti perlu sumber daya," kata Prabowo.