Dulu Prabowo Janji Mau Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Kini Kemendiktisaintek Bilang Mau Fokus Tingkatkan Kualitas

| 24 Jan 2025 12:30
Dulu Prabowo Janji Mau Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Kini Kemendiktisaintek Bilang Mau Fokus Tingkatkan Kualitas
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek Togar M Simatupang . (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

ERA.id - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memilih untuk meningkatkan kualitas pendidikan kedokteran ketimbang membangun fakultas baru.

Meski sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto berjanji akan membangun 300 Fakultas Kedokteran (FK) baru, Kemdiktisaintek menilai upaya tersebut memerlukan waktu panjang, sehingga fokus utama saat ini adalah peningkatan kualitas dan produktivitas FK yang sudah ada.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menjelaskan Indonesia saat ini memiliki 131 FK dengan program studi dokter. Dari jumlah tersebut, sebanyak 87 FK sudah meluluskan lebih dari 10.000 dokter setiap tahunnya.

"Berarti masih ada 44 FK lain yang berpotensi pada tahun-tahun berikutnya menambah lulusan. Dari data tersebut, kebutuhan dokter dari sisi jumlah tidak perlu diatasi dengan menambah FK baru, yang akan memerlukan waktu 5-6 tahun lagi minimal untuk baru dapat berproduksi," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat (24/2/2025).

Menurut Togar, kekurangan dokter yang dirasakan saat ini lebih disebabkan oleh distribusi dokter yang tidak merata, bukan semata-mata jumlah lulusan yang kurang. Sehingga penyebaran dan pemerataan dokter di Indonesia dinilai menjadi solusi yang lebih tepat untuk diimplementasikan saat ini.

Ia juga menilai janji Presiden Prabowo untuk membangun 300 FK baru merupakan peringatan terhadap masalah serius yang ada di sektor kesehatan.

"Target Pak Prabowo lebih dilihat sebagai peringatan bahwa ada masalah serius di nakes (tenaga kesehatan) dokter, baik masalah akses, mutu, dan distribusi dokter yang tidak merata, termasuk biaya kuliah yang mahal, (serta) belum terjalinnya sinergi antara pelayanan kesehatan dan pendidikan kesehatan," ujarnya.

Oleh karena itu, Togar menyebut pihaknya juga berupaya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dokter di Indonesia, salah satunya melalui Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sebagai perangkat utama untuk menjaga mutu pendidikan dokter.

Rekomendasi