ERA.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Deddy Sitorus menilai, agenda keberlanjutan yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto hanya sekedar ilusi. Dia bahkan menyebut Prabowo sudah kembali ke setelan awal.
Hal itu merespons pidato Prabowo yang menyebut pembangunan infrastruktur tidak ada artinya jika negara tak aman.
"Ini menunjukan bahwa Prabowo kembali ke setelan awal pemikiran ketika bertarung di Pemilu 2014 dan 2019. Jadi bisa dikatakan, agenda keberlanjutan itu hanya ilusi saja," kata Deddy kepada wartawan, dikutip Selasa (16/7/2024).
Di sisi lain, menurutnya Prabowo sedang bersikap realistis. Sebab, proyek-proyek infratrutur yang banyak dikerjakan di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan membuat Prabowo tak bisa menepati janji-janji kampanyenya.
Dia mengatakan, proyek infrastruktur terlalu memakan banyak biaya. Sedangkan kemampuan APBN sangat terbatas.
"Ini menunjukan bahwa Prabowo bersikap realistis, bahwa proyek-proyek infrastruktur itu akan membuat dia tidak bisa mengerjakan janji-janji politiknya, karena biaya yang besar sementara ruang fiskal dan kemampuan APBN terbatas," kata Deddy.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, pembangunan akan menjadi sia-sia kalau negara tidak mampu melindungi rakyatnya.
Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan pembekalan kepada 906 calon perwira remaja TNI-Polri 2024 di Jakarta, Jumat (12/7).
"Untuk apa kita bangun gedung-gedung, untuk apa kita bangun pelabuhan, bandara, untuk apa kita bangun kereta api, untuk apa kita bangun jalan raya, untuk apa kita bangun waduk kalau negara ini tidak utuh, tidak aman, tidak terlindungi," tegas Prabowo.
Oleh karena itu, Prabowo menekankannTNI dan Polri harus menjadi garda terdepan untuk melindungi seluruh bangsa Indonesia.
"Jadi saudara-saudara, masuknya kalian ke dalam TNI dan Polri adalah bagian dari tujuan nasional. Kita butuh tentara yang sangat kuat, kita butuh kepolisian yang sangat hebat. Ini survival kita sebagai bangsa," tegas dia.