Mensesneg Ungkap Retret Kepala Daerah Pakai Duit Negara, Padahal Sedang Efisiensi

| 01 Feb 2025 19:00
Mensesneg Ungkap Retret Kepala Daerah Pakai Duit Negara, Padahal Sedang Efisiensi
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi. (Antara).

ERA.id - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, biaya retret kepala daerah bukan berasal dari kantong pribadi Presiden Prabowo Subianto. Melainkan dari anggaran negara.

Diketahui, saat retret jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu, Prabowo mengeluarkan uang pribadi untuk membiayainya.

"Enggak dong. (Biaya retret kepala daerah) dari pemerintah," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (1/2/2025).

Meski begitu, dia menegaskan, pembiayaan retret kepala daerah ini tidak bertentangan dengan perintah Prabowo untuk melakukan efisiensi anggaran.

Alasannya, kegiatan ini penting untuk dilakukan. Meskipun pelantikan kepala daerah tidak serentak.

"begini, efisiensi bukan berarti juga kegiatan yang memang itu penting, memang itu diperlukan, kemudian tidak dilaksanakan, enggak begitu juga," kata Prasetyo.

"Nah kita merasa bahwa retret menjadi sangat penting, ini Pilkada serentak, kita berharap pelantikannya serentak meskipun masih ada kemungkinan dua tahap ya, dua gelombang karena masih ada yang belum selesai di MK," sambungnya.

Namun, dia mengaku belum ada angka pasti berapa uang yang dikeluarkan untuk retret kepala daerah. Hanya saja sudah dianggarkan.

"Belum (ada alokasinya), tapi ada (anggarannya)," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menghapus anggaran bagi jajaran Kabinet Merah Putih untuk menggelar acara-acara seremonial. Perayaan ulang tahun maupun peringatan tertentu diminta digelar secara sederhana.

Hal itu ditegaskan dalam pidatonya saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (22/1).

"Saya tegaskan kembali bahwa hal-hal di luar itu yang bersifat seremoni, upacara merayakan ulang tahun ini, ulang tahun itu, hari ini, hari itu, kita tidak anggarkan," tegas Prabowo.

Dia mengimbau jajaran menterinya supaya tidak perlu menggelar perayaan seremoni besar-besaran. Misalnya perayaan hari ulang tahun kementerian.

Menurutnya, cukup dilakukan secara sederhana. Jika perlu, batasi orang yang hadir, sebab sisanya bisa mengikuti acara secara daring.

"Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun, laksanakan secara sederhana di kantor, di ruangan. Kalau perlu yang hadir 15 orang, sisanya di vicon (video conference)," kata Prabowo.

Rekomendasi