Silaturahmi ke Kediaman Megawati, Sekjan Gerindra Bantah Bahas Politik

| 31 Mar 2025 14:30
Silaturahmi ke Kediaman Megawati, Sekjan Gerindra Bantah Bahas Politik
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani. (ERA.id).

ERA.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani membantah membahas politik saat bertemu Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Kedatangannya ke kediaman Presiden ke-5 RI itu hanya sebatas bersilaturahmi dalam rangka Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah.

"Enggak ada hal berat, apalagi (pembahasan) politik, enggak ada sama sekali," ucap Muzani saat ditemui di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).

Dia mengaku, sempat bersilaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK), sebelum ke rumah Megawati.

Muzani mengungkapkan, pertemuan dengan para tokoh ini lebih banyak membicaran suasana lebaran.

"Pertemuan dengan Bu Mega, Pak JK tidak ada pembicaraan politik sama sekali, pembicaraan tentang lebaran tentang suasana lebaran dan ya lebaran semunya makan-makan minal aidin wal faizin mohon maaf lahir batin, ya begitulah," kata Muzani.

Lebih lanjut, Ketua MPR RI itu juga membantah membawa pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto.

"Enggak, enggak ada, permintaan pun enggak ada. Enggak ada, aman," kata Muzani.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta yang juga kader senior PDI Perjuangan Pramono Anung memberi sinyal membawa pesan dari Presiden Prabowo Subianto untuk Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dia mengaku sempat berbicara dua mata dengan Prabowo di sela-sela salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta pagi tadi.

"Halal bihalal tadi. Tapi tadi di Istiqlal, kita sempat (berdua)," kata Pramono sambil memberi gestur dua jari, saat ditemui di kedimanan Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/3).

Disinggung soal isi pesan Prabowo untuk Megawati, Pramono memilih bungkam. Dia hanya menjawab sambil berkelakar bahwa pesan itu adalah rahasia negara.

"Itu kan rahasia negara," kata Pramono sembari tertawa.

Rekomendasi