ERA.id - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Komisi X DPR bakal memanggil Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon dalam waktu dekat. DPR akan meminta penjelasan prihal pernyataan yang menyangkal adanya perkosaan massal saat peristiwa kerusuhan Mei 1998.
"Komisi terkait, saya dengar akan meminta menteri yang bersangkutan untuk memberikan keterangan di DPR," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Menurutnya, langkah Komisi X DPR yang berencana memanngil Fadli Zon sudah tepat. Diharapkan polemik yang terjadi bisa diluruskan.
"Saya pikir itu bagus untuk men-clear-kan hal-hal yang kemudian menjadi polemik di masyarakat," kata Dasco.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan IDN Times, Fadli menyebut menyebut bahwa tidak ada bukti kekerasaan terhadap perempuan, termasuk pemerkosaan massal dalam peristiwa Mei 1998. Selain itu, dia menyebut bahwa informasi tersebut hanyalah rumor dan tidak pernah dicatat dalam buku sejarah.
"Ada perkosaan massal. Betul enggak ada perkosaan massal? Kata siapa itu? Itu enggak pernah ada proof-nya (bukti). Itu adalah cerita. Kalau ada, tunjukkan. Ada enggak di dalam buku sejarah itu? Enggak pernah ada," ucap Fadli Zon dalam program Real Talk with Uni Lubis, dikutip Senin (16/6).
Dalam keterangan tertulisnya, politisi Partai Gerindra itu juga membantah laporan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998. Menurutnya, laporan itu tidak menyertakan data yang solid.
Dia mengatakan, laporan TGPF terkait pemerkosaan massal 1998 hanya sebatas angka. Namun tidak menyertakan nama korban maupun pelaku, hingga tempat kejadian.
"Laporan TGPF ketika itu hanya menyebut angka tanpa data pendukung yang solid baik nama, waktu, peristiwa, tempat kejadian atau pelaku," kata Fadli.
Pernyataan Fadli pun dibantah berbagai pihak, khususnya mantan anggota TGPF. Mereka menuntut permintaan maaf.