Mundur dari Jabatan, Rahayu Saraswati: Perjuangan Tidak Harus di DPR

| 10 Sep 2025 20:35
Mundur dari Jabatan, Rahayu Saraswati: Perjuangan Tidak Harus di DPR
Rahayu Saraswati (instagram/rahayusaraswati)

ERA.id - Politisi sekaligus Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Rahayu Saraswati Djojohadikusumo resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran diri ini disinyalir imbas pernyataannya yang sempat viral beberapa waktu lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh keponakan Presiden RI Prabowo Subianto dalam sebuah video di Instagram pribadinya. Pada video itu, Rahayu secara tegas mundur dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.

"Dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra," ujarnya dikutip dari Instagram @rahayusaraswati, Rabu (10/9/2025).

Rahayu lantas menjelaksan tentang kronologi video viral yang menimbulkan kemarahan publik beberapa waktu lalu. Menurutnya video itu diambil dari cuplikan podcast bersama Antara TV pada 28 Februari 2025 lalu.

Selama percakapan sepanjang hampir 42 menit itu, Rahayu membahas berbagai isu termasuk tentang perempuan dan ekonomi kreatif. Namun video itu dipotong selama dua menit dan dijadikan bahan yang memantik kemarahan publik.

"Pernyataan saya diambil dari menit ke 25.37 detik sampai menit ke 27.40 detik, cukup panjang sebenarnya 2 menit lebih. Yang dijadikan beberapa kalimat oleh pihak-pihak yang ingin menyulutkan api amarah masyarakat," jelasnya.

Lalu, kata Saraswati, pernyataan yang viral itu tidak ditujukkan untuk meremehkan atau merendahkan anak-anak muda yang sedang berusaha menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan. 

"Tidak ada maksud maupun tujuan dari saya sama sekali untuk meremehkan bahkan merendahkan upaya dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat, terutama anak-anak muda yang ingin berusaha tetapi menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Saraswati menegaskan ia akan tetap berjuang melawan perdagangan orang meski sudah tidak duduk di kursi DPR RI. Ia juga meyakinkan bahwa keputusannya mundur bukan akhir dari segalanya.

"Ingat bro dan sis berserah tidak sama dengan menyerah. Dan perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik tidak harus di kursi DPR. Kita adalah pejuang politik. Selama ada ketidakadilan, selama ada rakyat yang belum bisa tersenyum kita masih harus berjuang tiada akhir," pungkasnya

Rekomendasi