Dua Nakes Klinik Unpad Reaktif Rapid Test, Pas Diswab Hasilnya Negatif

| 21 Jul 2020 22:45
Dua Nakes Klinik Unpad Reaktif Rapid Test, Pas Diswab Hasilnya Negatif
Rapid Test (Dok. Biro Pers Setpres)

ERA.id - Bukti bawa rapid test tidak bisa jadi alat diagnose COVID-19 terlihat dari hasil tes COVID-19 yang dilakukan Satgas COVID-19 Universitas Padjadjaran (Unpad). Dari rapid test yang dilakukan, ada dua tenaga kesehatan (nakes) yang reaktif.

Kasus reaktif tersebut tentunya menimbulkan dugaan bahwa yang dites kemungkinan positif COVID-19 jika dilanjutkan dengan tes swab (PCR). Maka Satgas pun melakukan pengetesan swab terhadap 70 pegawai Klinik Kesehatan Unpad, pekan lalu.

Hasilnya, tidak ada satu pun pegawai yang dinyatakan positif COVID-19. “Alhamdulillah hasilnya semua aman. Yang tadinya reaktif rapid test juga negatif hasilnya,” kata Direktur Pelayanan Klinik Kesehatan Unpad, Dr. Agung Dinasti Permana,dr., Sp.THT-KL(K)., M.Kes., saat dihubungi era.id, Selasa (21/7/2020).

Agung menjelaskan, peserta rapid test yang hasilnya reaktif tetapi saat mengikuti swab hasilnya negatif, menunjukkan bahwa rapid test memang tidak bisa menjadi alat diagnose untuk menentukan seserang bebas COVID atau tidak.

Peserta rapid test reaktif sendiri tadinya memang sakit dan memiliki gejala umum pada COVID. Gejala inilah yang bikin rapid testnya reaktif.

“Dalam rapid test ada yang namanya cross reaction yang memang bisa memberikan hasil positif pada hasil rapid test ini. Makanya dia dibilang spesifisitasnya itu enggak 100 persen, bahkan rendah. Makanya rekomendasi kemenkes kan bilang jangan digunakan sebagai diagnosa, tapi sebagai alat epidemologi untuk penelitian. Dan kayaknyanya memang harus gitu,” terang Agung.

Agung juga menjelaskan, tes swab terhadap nakes Klinik Unpad dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap manajemen klinik dari Covid-19. Ini dilakukan mengingat Klinik Kesehatan Unpad sebagai faskes tingkat I tetap memberikan pelayanan kesehatan kepada sivitas akademika maupun masyarakat umum secara penuh selama pandemi COVID-19 terjadi.

“Selama masa pandemi ini juga telah banyak pasien yang datang dengan gejala COVID yang masuk ke dalam kategori sebagai ODP/PDP dan telah dilakukan pelaporan ke puskesmas,” kata Agung.

70 orang yang menjalani tes swab terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, laboran, petugas farmasi, petugas administrasi, hingga tenaga keamanan dan kebersihan. Pengambilan sampel swab dilakukan oleh tim Satgas COVID-19 Unpad. Sementara sampel diperiksa langsung di laboratorium uji COVID-19 milik Unpad.

Walau hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada pegawai yang terpapar COVID-19, Agung memastikkan bahwa pelayanan Klinik Kesehatan Unpad tetap meningkatkan kewaspadaan dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Pihaknya juga menerapkan berbagai modifikasi dalam Adaptasi Kebiasaan Baru, khususnya dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi para pasien.

“Klinik Kesehatan Unpad sampai saat ini tetap memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, sivitas akademika, dan tenaga kependidikan seperti biasa dan berjalan lancar,” pungkasnya.

Rekomendasi