ERA.id - Ingat mobil internet keliling yang kerap ditemui pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yodhoyono atau SBY dan Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring dari PKS? Kini nasib mobil itu mangkrak. Hampir jadi rongsokan.
Tentu saja ini jadi kabar buruk di tengah pembelajaran jarak jauh yang masih dilakukan sebagian anak sekolah tanpa terkecuali, baik dia kaya atau miskin.
Sekadar diketahui, medio SBY, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), meluncurkan program Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) pada tahun 2010 silam dan baru beroperasi pada 2011.
Program yang diharapkan mampu menyediakan akses internet di daerah terpencil itu, ternyata tak berjalan seperti yang diharapkan. Anggaran untuk proyek itu saja terbilang fantastis, yakni Rp1,4 triliun. Dari anggaran itu, ujungnya, ya terhenti begitu saja pada 31 Desember 2014, setelah dilakukan evaluasi bersama dengan Komisi I DPR RI.
Terhentinya program mobil internet itu malah bikin masalah, seperti utang-piutang. Sebuah unggahan pengguna akun Facebook yang bernama Wahyu Sutono (9/8/2020), memperlihatkan deretan mobil internet itu jadi rongsokan hingga berkarat.
Mobil-mobil internet keliling yang dibiarkan terbengkalai tersebut berada di lahan gambut Desa Sungai Rengas, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Sebelumnya, pada 2016, Komisi I DPR telah mendatangi lahan tempat penyimpanan mobil internet tersebut. Ada tiga daerah yang mereka datangi, yakni Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat.
"Temuan kami ternyata membuktikan bahwa unit mobil-mobil MPLIK itu tidak hanya terbengkalai di Kalimantan Barat, seperti yang sempat ramai diberitakan tapi juga di Sumatera Barat dan Sumatera Selatan," kata Anggota Komisi I DPR, Evita Nursanti, dikutip Kompas, 2016 lalu.
Evita pun pun mengaku sudah bertemu dengan para kepala daerah dan juga para kepala Dinas Kominfo di daerah. Selain itu, Komisi I juga mendapatkan banyak informasi tentang karut marutnya program MPLIK.
"Sekarang ini kami mau membicarakan dengan Menteri Kominfo terutama terkait mobil-mobil MPLIK tersebut akan dipergunakan untuk apa ke depannya," ujar Evita.
"Karena sesuai kontrak, seharusnya mobil-mobil tersebut setelah 4 tahun harus menjadi milik pemerintah daerah setempat," kata dia.
Evita pun menyayangkan bahwa program yang sebenarnya sangat baik ini pada pelaksanaannya tidak dilakukan dengan perencanaan dan koordinasi yang baik antara pusat dan daerah.