KAMI Bertabur 'Bintang', Tapi Sulit Jadi Kendaraan Politik

| 18 Aug 2020 13:08
KAMI Bertabur 'Bintang', Tapi Sulit Jadi Kendaraan Politik
Deklarasi KAMI (Dok. Realita TV)

ERA.id - Sejumlah politisi senior, akademisi, hingga pakar hukum membentuk koalisi yang dinamai Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Beberapa nama yang ikut bergabung antara lain Rachmawati Soekarnoputri, Rizal Ramli, Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, Din Syamsuddin, Sri Edy Swasono, Rahmat Wahhab, Taufik Ismail, MS. Kaban, Rocky Gerung, Said Didu, hingga pakar hukum Refly Harun. 

Namun, apakah koalisi ini bisa menjadi kendaraan politik bagi kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan pemerintah? Direktur eksekutif dan peneliti dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menilai kemungkinan itu sangat kecil meskipun KAMI "bertabur bintang".

"Tokoh-tokoh berpengaruh yang ikut dalam barisan KAMI akan sulit mengemuka sebagai tokoh utama, untuk memupuk popularitas masih memungkinkan, tetapi menjadikan KAMI kendaraan politik sangat kecil kemungkinan berhasil," ujar Dedi saat dihubungi wartawan, Selasa (18/8/2020).

Dedi mengatakan, kondisi saat ini jauh berbeda dengan saat masa-masa transisi reformasi. Saat ini, loyalis pemerintah masih sangat mendominasi, sehingga munculnya KAMI pun dianggap bukan sebagai ancaman.

"Justru yang paling mungkin, KAMI hanya akan menjadi bagian dari mesin oposisi, itu pun jika memang KAMI bergeser menjadi perkumpulan politis," kata Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menilai, sebaiknya tokoh-tokoh yang miliki misi politis dalam kontestasi Pilpres 2024, sebaiknya tidak bergabung ke KAMI. Sebabnya, citra yang dibangun KAMI sebagai kelompok kritis bisa bergeser menjadi kelompok idealis.

Menurut Dedi, hal tersebut tidak menguntungkan bagi KAMI. Karena beresiko mendapatkan perlawanan dari masyarakat dan juga loyalis pemerintah.

"Jika kemudian masuk dalam ruang politis, beresiko kehilangan simpati publik, atau justru mendapat perlawanan kuat dari loyalis pemerintah," ucapnya.

Sebelumnya, pakar hukum tata negara yang juga anggota KAMI, Refly Harun menyebutkan, kelompoknya ini bakal mendeklarasikan diri pada Selasa (18/8/2020).

"Pada tanggal 18 Agustus, pukul 10:00 WIB, KAMI akan membacakan deklarasi," ujar Refly seperti ditayangkan di channel YouTube-nya, Senin (17/8/2020).

Deklarasi itu rencananya akan diadakan di Tugu Proklamasi pukul 10.00 WIB. Sejumlah tokoh bakal hadir dalam deklarasi ini. Sebagai sebuah perkumpulan, KAMI memiliki 'Jati Diri' yang terdiri dari sepuluh poin. Jati Diri KAMI ini menggambarkan tentang latar belakang, tujuan, serta struktur organisasinya. Jati Diri KAMI rencananya dibacakan bersamaan dengan poin deklarasi. 

Rekomendasi