Gatot Nurmantyo Sarankan Pemerintah Terbitkan e-Rupiah

| 18 Aug 2020 13:46
Gatot Nurmantyo Sarankan Pemerintah Terbitkan e-Rupiah
Ilustrasi uang (Era.id)

ERA.id - Deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo mengusulkan agar pemerintah menerbitkan e-Rupiah untuk mengatasi permasalahan ekonomi Indonesia akibat pandemi global COVID-19. Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri acara deklarasi KAMI di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (8/8/2020)

Gatot menilai, mencetak uang dan kembali berutang bukanlah solusi tepat untuk memulihkan ekonomi dalam negeri. Sebabnya, dengan mencetak uang akan memakan nilai rupiah, sedangkan berutang akan menambah beban fiskal karena bunga dan cicilan.

"Bagaimana caranya tanpa menambah utang dan mencetak uang kita bisa hidup, mampu membiayai stimulus ekonomoi negeri. Yaitu saran dari kami perlu didiskusikan pemerintah menerbitkan e-Rupiah, hanya bisa transaksi antar e-Rupiah," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, konsep e-Rupiah sebetulnya sudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti membayar jalan tol. Sehingga pemerintah perlu mempertimbangkan usulan dari KAMI.

Gatot mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya dan subur. Sehingga dalam kondisi sulit di tengah pandemi COVID-19 ini, sebetulnya Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk bisa lepas dari segala kesulitan.

Meski demikian, dia melihat ada banyak peluang bagi Indonesia untuk menumbuhkan pasar ekonomi. Terlebih jumlah masyarakat di Indonesia cukup besar bagi pasar domestik.

"Sedikit saya sampaikan peluang bahwa kita populasi ada 260 juta rakyat yang merupakan pasar domestik yang sangat kuat, sumber daya alam bisa mencukupi kebutuhan dalam negeri dan diolah bernilai tambah. Jangan khawatir swasta yang mendapat untung karena bila tidak akan melawan hukum ekonomi, bisa seperti komunis," paparnya.

Lebih lanjut, Gatot mendorong agar perpajakan harus adil. Sehingga semakin besar keuntungannya, semakin besar pula tambahan bagi negara.

"Perpajakan mustilah adil. Semakin besar untung, semakin tinggi tambahan bagi negara sehingga tidak mudah melakukan kongkalikong atau persekongkolan," katanya.

"Ini sedikit saran dan sekali lagi mari bersama-sama kita mohon kehadiran Tuhan agar kita semua mendapat bimbingan, petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya untuk melanjutkan perjuangan demi NKRI yang sangat-sangat kita cintai," pungkasnya.

Rekomendasi