Pesawat N 250 Karya BJ Habibie Berakhir di Museum

| 20 Aug 2020 10:05
Pesawat N 250 Karya BJ Habibie Berakhir di Museum
N 250 (Wikipedia)

ERA.id - Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) N 250 yang dirancang almarhum BJ Habibie akan dimuseumkan. 

Setelah dua dekade mangkrak, pesawat yang diberi nama Gatotkaca itu akan dipajang di Museum Pusat Dirgantara Mandala, yang berada di kawasan Lanud Adi Sutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Setelah lebih dari dua dekade Gatotkaca tidak bergerak, kini dia akan melakukan perjalanan terakhirnya. Kali ini tidak terbang, tapi melalui jalan darat menuju Museum Pusat Dirgantara Mandala (Muspusdirla) milik TNI AU di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta," ujar Kadispen TNI Marsma Fajar Adriyanto kepada wartawan, Rabu (19/8).

Menurut Fajar, pesawat kebanggaan RI itu akan dijadikan monumen bahwa bangsa Indonesia pernah unggul di bidang kedirgantaraan. Sang Gatotkaca dibawa melalui jalur darat dari Bandung menuju Yogyakarta.

Untuk dirawat dan dijadikan monumen yang bisa dilihat masyarakat sebagai pertanda bahwa bangsa Indonesia pernah berjaya di dirgantara," sebut Fajar.

"Perjalanan sang Gatotkaca ini akan menempuh jarak lebih dari 560 km. Lewat Tol Pantura," sambungnya.

Pesawat N250 merupakan mahakarya mantan Menristek BJ Habibie.

Semua negara dunia melihat kehebatan serta kecanggihan pesawat N250. Apalagi kala itu pesawat karya anak bangsa ini menggunakan teknologi paling canggih, yakni fly by wire.

"Pesawat buatan sendiri dan kebanggaan bangsa Indonesia N-250 yang dijuluki Gatotkaca pernah menggegerkan dunia internasional karena kecanggihan dan performanya melebihi zamannya saat itu," ucap Fajar.

Sayangnya, 'keperkasaan' Gatotkaca harus terhenti saat Indonesia diterpa krisis moneter pada 1998. Proyek pesawat N250 disetop oleh negara akibat krisis ekonomi tersebut.

Sejak saat itu, pesawat Gatotkaca teronggok di salah satu hanggar kawasan PTDI di Bandung, Jawa Barat.

Gatotkaca tak lagi bisa mengudara di langit Indonesia. Pesawat buatan dalam negeri itu sudah tidak bisa terbang dan, bila akan dikembangkan, maka akan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.

Rekomendasi