ERA.id - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais memberikan dua opsi kepada Presiden Joko Widodo untuk memperbaiki kondisi Indonesia yang dinilai banyak mengalami kemunduran selama 10 tahun terakhir. Dia mencatat ada 13 prestasi negatif Jokowi yang mendasari opsi tersebut.
Pertama, Amien meminta Jokowi mundur dari jabatannya sebagai kepala negara karena membuat Indonesia mengalami kemunduran di berbagai bidang dan menjadi tidak konsisten.
"Pertama, turun atau resign secara sukarela karena ternyata Pak Jokowi tidak punya kompetensi menjadi presiden RI di pergantian abad dan milenium dewasa ini," ujar Amien seperti dikutip dari akun YouTube Amien Rais Official, Minggu (6/9/2020).
Tentunya, kata Amien, jika memilih untuk mundur maka Jokowi terlebih dahulu harus meminta maaf kepada segenap rakyat Indonesia sebab gagal menjadi pemimpin.
"Tentu dengan permohonan maaf yang tulus kepada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia karena Pak Jokowi telah berusaha sekuat kemampuan namun tidak berhasil," kata Amien.
Sementara opsi kedua yaitu Jokowi harus banting stir terhadap kebijakan-kebijakannya selama ini. Amien menyarankan, Jokowi harus memuat kebijakan nasional yang mengarah kepada pembangunan nasional di segala bidang yang benar-benar berasas Pancasila, UUD 45, melanjutkan tradisi perjuangan serta pengorbanan para founding father.
Meskipun ada pakar politik yang mengatakan bahwa pemerintahan yang tidak kompeten bisa diperbaiki, namun Amien menilai Jokowi masih punya waktu. Dengan catatan harus merombak atau reshuffle kabinet yang ada saat ini.
"Kalau sekitar separuh menteri kabinet Jokowi kedua yang tidak kompeten, segera saja di reshuffle dengan mereka yang jauh lebih mumpuni berdasarkan track record, pengetahuan, pengalaman, dan komitmen kerakyatan. Tentu masih ada harapan," katanya.
Tak cukup hanya merombak kabinet, Jokowi juga diminta untuk berubah total dan segera membuktikan bahwa negara dengan segenap aparat kekuasaannya harus dapat mengalahkan, paling tidak menjinakkan, secara cepat kekuatan perbanditan dari kelompok mafia seperti tersebut era terdahulu.
Amien menambahkan, Jokowi juga masih punya kartu kuat untuk melakukan terobosan politik yang radikal demi masa depan Indonesia yang dinilai cukup suram. Salah satu cara yang disarankan adalah jangan membelah bangsa Indonesia.
Karenanya pendiri PAN ini meminta Jokowi menghentikan politiknya yang membuat dua kelompok besar, yaitu Islam dan Nasionalis saling bergesekan.
"Sebaliknya sebagai presiden, kalau masih ingin maju terus sampai selesai, dengan husnul khatimah pada 2024, mulai upayakan proses saling mendekatakan di antara dua kubu sehinga dapat memicu persatuan yang bersifat saling rangkul secara ikhlas demi kelangsungan bangsa dan negara Indonesia," pungkasnya.