ERA.id - Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah menyoroti perbedaan strategi dan sikap antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah khususnya DKI Jakarta dalam menangani COVID-19. Menurutnya, saat ini seharusnya keduanya berkoordinasi dan kompak.
"Mudah-mudahan pemerintah kita kompak. Jangan pencitraan, jangan sepihak, jangan tidak terkoordinasi. Ini keadaan bahaya. Tapi peluang bagi kita balikkan jarum jam dari sejarah kita. Justru dalam keadaan krisis menyatukan bangsa. Lah ini nggak bersatu, malah lagi krisis berantem terus," kata Fahri dalam Youtube Fahri Hamzah Official, Jumat (11/9/2020).
Saat krisis, ia menambahkan publik masih saja sempat membahas Pancasila yang dipakai untuk menyerang orang. Padahal itu juga isu yang sudah basi dan masalah lain masih banyak.
"Harusnya kita kompak. Ayo Pak Jokowi dan kabinetnya, pemerintah daerah, semua yang punya otoritas, ini waktunya kita kompak. Ini bukan waktu bertengkar, ini waktu kita bersatu," kata Fahri.
Menurutnya, seharusnya perbedaan pendapat bisa menjadi 'pupuk' bagi kemajuan suatu bangsa. Sehingga buka saling menyerang secara ideologis dan saling meniadakan.
"Tidak ada manfaatnya," kata Fahri
Sebelumnya, Gubernur Anies Baswedan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto berbeda pendapat soal data COVID-19. Diantaranya soal kapasitas rumah sakit pasien COVID-19. Airlangga juga sempat menyalahkan Anies karena pengumuman PSBB Anies membuat IHSG 'anjlok'.