Guyonan Pemerintah Soal COVID-19, Ada yang Masih Ingat?

| 13 Sep 2020 13:00
Guyonan Pemerintah Soal COVID-19, Ada yang Masih Ingat?
Jokowi saat melantik kabinet Indonesia Maju 2019-2024 (Setkab)

ERA.id - Pemerintah Indonesia sudah mengomentari pandemi COVID-19 dari Januari hingga April. Meski begitu, banyak pihak terutama warganet yang menganggap bahwa pemerintah terlalu santai menghadapi pandemi saat awal.

Dari Perupadata, beberapa komentar yang kontrovesial dan berbau candaan, tercatat disampaikan beberapa pejabat negara. Misal pada 17 Januari 2020, Presiden Jokowi sempat mengatakan bahwa COVID-19 tidak terdeteksi di Indonesia. Meski begitu, ia tetap percaya bahwa COVID-19 itu nyata adanya.

"Beberapa negara di kawasan Asia Tenggara telah mengonfirmasi masuknya virus korona. Namun, sejauh ini, belum terdapat indikasi menyebarnya virus tersebut di Indonesia," kata Jokowi melalui akun media sosial Instagram-nya, Senin (27/1).

Jokowi juga meminta agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaannya. Tak hanya itu, ia menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran wabah virus ini di Indonesia.

Dok. Perupadata

27 Januari

Setelah ada arahan dari Jokowi, Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan lalu menghadiri rapat koordinasi di Kementerian Perhubungan soal penyebaran virus korona. Dari sana, ia berharap masyarakat tidak panik.

"Dari 1,4 milyar penduduk sana ya paling 2 ribuan (yang terkena virus korona). (Sebanyak) 2 ribu dari 1,4 milyar itu kan kayak apa. Karena itu pencegahannya jangan panik, jangan resah. Enjoy saja, makan yang cukup," kata Terawan, Senin (27/1/2020).

7 Februari

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengaku bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara besar di Asia yang belum memiliki kasus positif virus korona.

"Yang ingin saya katakan bahwa sampai saat ini Indonesia itu adalah satu-satunya negara besar di Asia yang tidak punya kasus korona. Virus korona itu tuh ndak ada di Indonesia," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Dok. Perupadata

10 Februari

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat ditanya wartawan soal korona, hanya menjawabnya dengan nada bercanda. "Corona? Corona kan sudah pergi," pungkas Luhut, Senin (10/2/2020).

Luhut sempat ditanya soal adanya suspect alias dugaan corona yang menjangkit warga di Batam. "(Corona masuk Batam?) Hah? Mobil Corona?" kata Luhut sambil tersenyum.

15 Februari

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berkelakar dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, sempat berkelakar soal korona.

Kelakar itu diunggah Mahfud di akun Twitter pribadinya. "Alhamdulillah 243 WNI yang pulang dari Wuhan dan diobservasi 14 hari di Natuna dinyatakan bersih dari korona," tulis Mahfud melalui akun Twitter @mohmahfudmd, Sabtu (15/2/2020).

Ia menyinggung kelakar Airlangga yang mengatakan virus korona tidak bisa masuk Indonesia karena izinnya berbelit-belit. Menteri Airlangga juga mengaitkan hal itu dengan omnibus law.

"Dalam kelakarnya, Menko Perekonomian Airlangga bilang: Karena perizinan di Indonesia berbelit-belit maka virus korona tak bisa masuk. Tapi omnibus law tentang perizinan lapangan kerja jalan terus," cuit Mahfud.

Dok. Perupadata

17 Februari

Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi berkelakar bahwa tidak ditemukannya virus COVID-19 di Indonesia, karena tubuh masyarakat kebal lantaran setiap hari gemar makan nasi kucing.

"Tapi (ini) guyonan sama Pak Presiden ya, insya Allah ya, (virus) COVID-19 tidak masuk ke Indonesia, karena setiap hari kita makan nasi kucing, jadi kebal," kata Budi Karya, Senin (17/2), sebelum akhirnya ia terinfeksi COVID-19.

Rekomendasi