PPKM Level 3 Saat Nataru Batal, Anggota DPR: Jangan Kecolongan Gelombang Ketiga

| 08 Dec 2021 09:29
PPKM Level 3 Saat Nataru Batal, Anggota DPR: Jangan Kecolongan Gelombang Ketiga
Ilustrasi penyekatan ganjil genap (Dok. Antara)

ERA.id - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengingatkan pemerintah jangan sampai kecolongan terjadi gelombang ketiga Covid-19 di Tanah Air. Hal ini merespons keputusan dibatalkannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 secara menyeluruh se-Indonesia selama masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Kita tidak boleh kecolongan ancaman gelombang ketiga dan situasi global, khusus untuk Nataru terus dan tetap diperketat dan pengetatan masif di semua daerah," kata Rahmad kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).

Rahmad mengatakan, pemerintah juga harus bersikap dinamis melihat situasi pandemi Covid-19 secara global, terlebih setelah munculnya Varian Omicron. Jika diperlukan, pemerintah bisa mengambil langkah menaikkan status level PPKM secara nasional.

"Bila dipandang perlu dan kondisi mengharuskan peningkatan level secara nasional kita dorong pemerintah dinamis untuk segera membuat aturan perubahan dengan peningkatan lewel secara nasional. Artinya situasional dan kekinian setiap saat bisa menyesuaikan diperketat dinaikkan levelnya maupun disesuaikan dengan kondisi kekinian," kata Rahmad.

Lebih lanjut, politisi PDIP itu menyinggung soal capaian vaksinasi Covid-19 yang diklaim pemerintah sudah cukup tinggi. Rahmad mengingatkan agar pemerintah tak lantas mengartikannya dengan tercapainya kekebalan kelompok atau herd immunity.

Pemerintah harus bercermin dari negara-negara di Eropa yang mengalami gelombang lanjutan Covid-19 meskipun capain vakisinasinya sudah lebih tinggi dibandingkan Indonesia.

"Meskipun disampaikan bahwa kekebalan kita telah meningkat bukan berarti kita bebas dan anggap Covid tidak ada. Covid masih bahaya, masih mengancam, untuk itu jangan terlena dengan kondisi kekebalan kita naik, sebagai cermin Eropa yang terjadi gelombang besar saat ini di saat vaksinasi lebih tinggi dari Indonesia," tegasnya.

Oleh karenanya, baik pemerintah maupun masyarakat harus tetap meningkatkan protokol kesehatan dan menggencarkan vaksinasi Covid-19. Rahmad juga meminta pemerintah daerah memperhatikan tempat-tempat pusat ekonomi dan pariwisata di wilayahnya masing-masing agar jangan sampai ada yang melakukan pelanggaran selama masa libur Nataru.

"Ingat, banyak pihak telah menyampaikan liburan Nataru menjadi ancaman gelombang ketiga Covid-19, dan ini harus menjadi tugas semua pihak antisipasi gelombang ketiga," ujar Rahmad.

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan PPKM Level 3 menyeluruh selama masa libur Nataru dibatalkan.

"Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah," kata Luhut dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Luhut beralasan, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini jauh lebih terkendali. Selain itu, pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi Covid-19 sudah makin masif dalam satu bulan terakhir.

Pemerintah mengklaim, meskipun kasus Covid-19 rendah namun testing dan tracing tetap berada pada tingkat yang tinggi dan lebih baik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama di wilayah Jawa-Bali sudah mencapai 76 persen dan vaksinasi dosis lengkap sudah mendekati 56 persen. Sedangkan vaksinasi untuk lansia saat ini menjadi 64 persen untuk dosis pertama dan 42 persen untuk dosis kedua.

Rekomendasi