ERA.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mengajukan banyak anggaran untuk kepentingan lembaganya dalam pagu anggaran 2021. Tercatat, lembaga anti rasuah ini mengajukan Rp1,8 triliun dalam anggaran 2021. Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, anggaran itu impas dengan banyaknya jumlah uang negara yang telah diselamatkan oleh lembaganya.
"Kalau kami minta hanya Rp1,8 triliun (pagu anggaran 2021) keliatan impas lah. Karena lebih banyak uang yang kami selamatkan daripada yang kami minta," ujar Firli saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2020).
Firli mengklaim, selama enam bulan terakhir ini, KPK telah berhasil menghasilkan Rp90,5 triliun. Jumlah tersebut berasal dari uang yang diselamatkan bidang Pencegahan KPK sebanyak Rp10,4 triliun dan program peningkatan pendapatan asli daerah sebanyak Rp80,1 triliun.
"KPK telah menyelamatkan keuangan negara kurang lebih Rp10,4 triliun dan menambah pendapatan daerah melalui program peningkatan pendapatan asli daerah kurang lebih Rp80,1 triluun. Artinya dalem 6 bulan KPK menghasilkan Rp90,5 triliun," papar Firli.
Firli menambahkan, pemberantasan korupsi itu tidak hanya diukur dari berapa banyak orang yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) saja. Tapi juga dari seberapa banyak uang negara yang berhasil diselamatkan.
Sebab, kata Firli, salah satu keuntungan dari menyelamatkan uang negara adalah uang tersebut bisa dimanfaatkan untuk tambahan pemerintah daerah maupun pusat.
"Pemberantasan korupsi tdak hanya dilihat dari berapa org banyak ditangkap, tapi berapa banyak uang yang kita selamatkan. Berapa banyak uang yang bisa ditambahkan ke Pemda maupun pusat," ucap Firli.