ERA.id - Wakil Ketua Kebijakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemilihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim dirinya manajer yang baik dalam menangani pandemi COVID-19, meskipun bukan seorang epidemiolog.
Ini sekaligus menjawab keraguan sejumlah pihak terkait tugas barunya dari Presiden Joko Widodo untuk menekan pertumbuhan kasus virus korona dalam dua pekan.
"Jadi kalau ada yang bilang Saya bukan epidemiolog, memang betul. Tapi saya dibantu banyak orang-orang pintar, yang sangat berkualitas membantu saya. Saya hanya manajer dan saya kira, saya boleh mengklaim diri manajer yang baik," tegas Luhut saat konferensi pers secara daring pada Jumat (18/9/2020).
Luhut juga menegaskan, meskipun bukan seorang epidemiolog. Namun, dia memiliki tim terbaik yang membantunya menjalankan tugas dari Presiden Jokowi.
Dia lantas mengajak semua pihak untuk bekerja sama untuk menangani pandemi COVID-19. Dengan saling bersinergi maka penambahan kasus wabah virus korona bisa ditekan.
"Jadi bangsa ini harus kompak, jadi saya sekali lagi ngomong mungkin agak keras, jangan terlalu nyinyir kalau enggak mengerti masalah," kata Luhut.
"Jadi kalau perlu datang, tanya sama kita. Kita kerja kok, kita ini punya otak juga kok, punya kekuatan, punya tim yang bagus. Jadi jangan merasa ini tidak bisa, ini tidak bisa. Anda belum kerjakan jadi tidak perlu berkomentar kalau belum paham," imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi ini memaparkan langkah apa saja yang akan dilakukan untuk menekan angka kasus COVID-19 dalam dua pekan. Pertama, mendorong perubahan perilaku masyarakat agar taat protokol kesehatan
Kemudian perbaikan rumah sakit dan menambah fasilitas kesehatan bagi pasien terkonfirmasi positif virus korona. Terakhir, melakukan pengetatan penanganan COVID-19.
"Bahwa ini akan kita upayakan untuk betul-betul jangan sampai ada outbreak. Critical time kita tiga bulan ke depan sampai mulai vaksin jalan," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah pihak meragukan kemampuan Luhut untuk menekan angka kasus COVID-19 di sembilan provinsi yang menjadi prioritas pemerintah. Penunjukan Luhut oleh Presiden Jokowi ini dirasa tidak pada tempatnya.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono mengkritik keputusan Presiden Joko Widodo menunjuk Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi untuk ikut membantu penanganan COVID-19. Dia menilai Luhut tak paham cara menangani wabah virus korona.
"Seharusnya yang ditugaskan siapa? Kementerian yang bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya. Memangnya Pak Luhut ngerti? Ngerti, ngerti merintah, kan dia orang tentara," ujar Pandu dalam diskusi daring, Kamis (17/9/2020).