ERA.id - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar membenarkan situs DPR RI dengan alamat dpr.go.id sempat diretas. Bahkan hingga saat ini, masih ada upaya peretasan.
"Upaya untuk meng-hack itu memang ada sejak Senin malam sampai siang ini masih ada upaya itu. Dan masih berat di website DPR RI. Itu memang ada upaya untuk meng-hack," ujar Indra kepada wartawan, Kamis (8/10/2020).
Namun dia membantah soal beredarnya video yang menunjukan laman muka situs DPR RI bertuliskan "Dewan Pengkhianat Rakyat Republik Indonesia". Dia mengatakan, video itu hanya editan. Adapun salah satu akun yang mengungah video tesebut adalah akun twitter @PolJokesID.
"Tapi kalau tulisan (DPR pengkhianat rakyat) itu semua editan. Nggak ada. Itu cuma editan aja," tegas Indra.
Untuk mengantisipasi peretasan susulan, Indra mengaku saat pihaknya telah bekerja sama dengan Bareskrim dan Telkom untuk memagari agar tidak terjadi peretasan kembali.
Untuk saat ini, kata Indra, situs DPR RI sudah bisa kembali normal walau pun masih cukup berat untuk diakses. Sebab, para peretas mencoba menyebarkan virus hingga situs sulit dibuka.
"Dari telkom maupun Kepolisian Bareskrim, memagari juga untuk upaya menyerbu supaya tidak terjadi, tapi memang masih agak berat sampai sekarang, tapi kami tetap memagari. Mereka kan ini modelnya di dos ya. Membanjiri website dengan berbagai virus," pungkasnya.