Kecam Kekerasan di Nice, Jokowi Ajak Dunia Bersatu Kembali dan Makin Toleran

| 31 Oct 2020 16:43
Kecam Kekerasan di Nice, Jokowi Ajak Dunia Bersatu Kembali dan Makin Toleran
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Dok: Setkab)

ERA.id -Indonesia mengajak dunia untuk kembali bersatu dan memperkuat toleransi antar umat beragama, terutama setelah terjadinya insiden penyerangan di Kota Paris dan Nice, Prancis.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (31/10/2020). Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'rum Amin dan sejumlah pejabat beserta para pemuka agama dari NU, Muhammadiyah, NU, KWI, PGI, PHDI, Permabudhi dan Matakin.

Jokowi menjelaskan bahwa para pemuka agama bersama para menteri baru saja membahas perkembangan sejumlah isu khususnya mengenai persaudaraan antaragama. Ia menyatakan bahwa Indonesia mengajak umat antar agama untuk kembali bersatu demi membangun dunia yang lebih baik.

"Indoneisa mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi beragama untuk membangun dunia yang lebih baik. Terlebih di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Widodo menyatakan mengecam aksi kekerasan di Kota Paris dan Nice, Prancis. Seperti diketahui, pada Kamis (29/10/2020), telah terjadi insiden berdarah di gereja Basilika Notre-Dame di Kota Nice, Prancis, di mana tiga orang dikabarkan tewas dan sejumlah orang lainnya mengalami luka-luka.

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice yang telah memakan korban jiwa," tegas Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Prsiden, Sabtu (31/10/2020).

Insiden di Nice terjadi ketika Prancis baru saja menghadapi insiden pemenggalan seorang guru sekolah mengah awal. Diduga insiden tersebut dilatari aktivitas sang guru yang menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas saat mereka mendiskusikan kebebesan berpendapat.

Rekomendasi