ERA.id - Sebuah akun Facebook baru-baru ini membagikan video yang diklaim bahwa mobil TNI tanpa nomor polisi mengangkut orang Warga Negara China (WNA), pada Jumat (20/11/20).
Dalam video berdurasi tiga menit itu, akun bernama Berita Viral Terbaru tersebut juga menyematkan sebuah narasi, "Viral..Mobil TNI Yang Tidak Punya Plat Nomor ini,isi Nya CHINA Semua."
Namun, setelah ditelusuri, dilansir dari laman turnbackhoax.id, video serupa juga pernah beredar di tahun 2019. Pihak Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah informasi itu. Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi menegaskan, mobil TNI tidak memiliki ciri-ciri seperti dalam video.
"Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik dari satuan Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), maupun Angkatan Laut (AL)," kata Sisriadi.
Melalui akun Instagram resmi @puspentni juga membantah informasi yang beredar tersebut dan mengingatkan para penyebar hoaks soal ancaman hukuman. Berikut penjelasan TNI soal video tersebut:
Klarifikasi TNI terhadap beredarnya video yang dibuat orang tidak bertanggung jawab 'Konvoi Truk TNI Tanpa Nopol':
1. Truk tersebut bukan kendaraan operasional TNI baik AD/AL/AU karena yang ada di video tersebut jenis Mitsubishi Colt tahun pembuatan 1995-1998, sedangkan di TNI sudah tidak dipakai dan sudah dihapus dari daftar inventaris di jajaran TNI baik AD/AL/AU.
2. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas tidak ada velg di roda kendaraan diberi warna merah.
3. Setiap kendaraan TNI bila keluar dari satuan wajib melengkapi semua (termasuk plat No/SIM/STNK) sesuai aturan yang berlaku.
4. Mobil jenis angkutan di TNI baik AD/AL/AU sesuai aturan dinas harus dilengkapi dengan identitas satuan.
"Orang yang mengambil dan menyebar berita yang belum tentu kebenarannya (hoaks) dapat dihukum sesuai dengan pasal 27 ayat 3 UUITE," tulis Puspen TNI dalam unggahan klarifikasinya.
Berdasarkan pernyataan dari pihak Puspen TNI tersebut, maka klaim dalam video bahwa truk TNI mengangkut warga China ke Bandung adalah tidak benar dan masuk ke dalam kategori konten yang salah.