ERA.id - Dikepungnya rumah orang tua Menko Polhukam Mahfud MD di Pamekasan pada Selasa kemarin, membuat Rocky Gerung menyindir cara Jokowi berkuasa. Kata Rocky, pengepungan itu merupakan bentuk protes masyarakat Madura terkait cara pemerintah menghadapi Habib Rizieq Shihab.
"Mungkin teman-teman di Madura merasa ada yang kurang pas dari cara kekuasaan menghadapi Habib Rizieq," ujar Rocky Gerung.
Menurut Rocky, orang-orang yang mengepung rumah orang tua Mahfud MD di Pamekasan, adalah orang-orang yang tidak mungkin harus datang dan berdemo ke Istana di Jakarta. Makanya, keputusan mengepung rumah orang tua Mahfud MD di Pamekasan, dipilih.
"Dan ekspresinya tentu nggak mungkin harus bawa truk menyebrang jembatan Suramadu terus jalan truknya ke istana."
"Jadi simbol yang paling dekat yang Pak Mahfud tentu," papar Rocky Gerung.
Ia menambahkan, masyarakat Madura ingin menunjukkan bahwa pikiran kritis itu ada di berbagai daerah. Tidak hanya di organisasi seperti KAMI dan FPI saja. "Dan itu saya anggap suatu ekspresi aja, ekspresi yang secara simbolik mau menerangkan bahwa pikiran kritis itu ada di mana-mana sekarang."
"Bukan sekadar di KAMI, FPI, tapi juga di kalangan masyarakat Madura," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa dikepungnya rumah orang tua Mahfud MD di Pamekasan adalah bukti bahwa suhu politik saat ini semakin meninggi. "Ini menunjukkan bahwa politik hari ini merembes ke semua wilayah dan orang akhirnya jadi peka dengan keadaan di Jakarta."
"Ini menunjukkan bahwa suhu politik mulai meninggi," paparnya.
Ia menilai seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bisa mengambil satu langkah politik yang bijak. "Dan itu harus bisa dibaca intelijen dengan baik, lalu dirumuskan sebagai kebijakan oleh KSP, lalu tiba pada Presiden Jokowi dan mulai mengambil satu langkah politik yang bijak," imbuhnya.
"Terutama beberapa hari ini, karena terus menerus dianggap kekuasaan pamer peralatan kekerasan untuk membekuk Habib Rizieq."
"Jadi segala macam headline Jakarta itu diterjemahkan secara sangat taktis di Madura, karena memilih untuk berdemokrasi di rumah Pak Mahfud MD," pungkas Rocky Gerung.