Ratusan Pemuda di Kendari Tolak Rencana Kedatangan Rizieq Shihab

| 02 Dec 2020 17:05
Ratusan Pemuda di Kendari Tolak Rencana Kedatangan Rizieq Shihab
Ilustrasi penolakan rencana kedatangan Rizieq Shihab (Dok. Antara)

ERA.id - Ratusan kelompok pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kedatangan Imam Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (HRS) ke Kota Kendari. Massa aksi sempat membakar spanduk bergambarkan foto pimpinan FPI tersebut.

Jenderal Lapangan Wawan Soneangkano menolak rencana kedatangan pimpinan FPI yang diagendakan awal tahun 2021. Sebab kedatangan Rizieq dianggap telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat karena saat ini Sulawesi Tenggara masih rentan dengan penularan COVID-19.

"Dengan kasus COVID-19 belum mereda, apabila diadakan safari dakwah, maka pasti akan memunculkan perkumpulan banyak orang yang rentan dengan penularan virus corona," kata Wawan usai menyampaikan orasinya di Kendari, dikutip  dari Antara, Rabu (2/12/2020).

Ia juga menilai pimpinan FPI tidak memberikan tauladan yang baik bagi masyarakat di masa pandemi COVID-19.

"Atas permasalahan tersebut, maka Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai menolak kedatangan Rizieq Shihab ke Sulawesi Tenggara karena pandemi COVID-19," tegasnya.

Ia juga berharap pihak Polda Sultra, Polres Kendari, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra ataupum Kendari untuk tidak memberikan izin keramaian bagi panitia kedatangan Rizieq Shihab.

"Kami juga menuntut aparat penegak hukum dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 untuk menindak tegas seluruh pihak yang menghambat proses 3T (Testing, Tracing dan Treatment) tanpa pandang bulu, termasuk Rizieq Shihab dan kelompok FPI.

Mereka juga juga menolak narasi dakwah yang provokatif dan meresahkan masyarakat demi menjaga persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia. Serta nenuntut TNI-Polri untuk menindak tegas oknum provokator pemecah umat dan bangsa.

Aksi unjuk rasa tersebut berjalan aman dan kondusif, arus lalulintas terpantau lancar. Dan setelah melakukan orasi kurang lebih satu jam menyampaikan tuntutannya, massa kemudian membubarkan diri.

Rekomendasi