Pelukan Rahman Bando ke IAS Tutup Debat Pilkada Makassar 2020

| 04 Dec 2020 17:00
Pelukan Rahman Bando ke IAS Tutup Debat Pilkada Makassar 2020
Para peserta Pilkada Makassar saat menhadiri debat ketiga di Jakarta (Ist)

ERA.id - Mantan Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Peternakan dan Pertanian Kota Makassar, Abd Rahman Bando memeluk mesra mantan pemimpinnya di Pemkot Makassar serta Ketua Tim Kampanye Ical-Fadli, Ilham Arif Sirajuddin (IAS).

Tampak pula Rahman menyapa Danny Pomanto dan menyalaminya usai menjalani debat ketiga di Jakarta. Aksi ini menyimbolkan bahwa debat sengit Pilkada Makassar, berubah menjadi cair dan hangat setelah semua paslon bersalaman dan berfoto bersama.

Debat adalah pertarungan ide dan gagasan, setelahnya, para paslon tersebut tampak akrab dan memang sudah begitu selaiknya. Pesta demokrasi seharusnya tidak menimbulkan perpecahan.

Bukan hanya Danny-Fatma serta Appi-Rahman saja. Ical-Fadli juga Irman-Zunnun juga membaur bersama lawan-lawan politiknya di Pilkada Makassar. Senyum seluruh peserta pilkada mengembang.

Klaim IPAC

Selama debat terakhir ini berlangsung, paslon Danny-Fatma dan Appi-Rahman memang kerap bersitegang dengan melemparkan serangan demi serangan. Mulai dari masker sampai program Danny turut "disentil".

Begitu juga dengan Danny, kerap ia mengkritik visi dan misi Appi-Rahman serta menyanggah ucapan-ucapan Rahman yang dinilainya tidak sesuai dengan pemikiran mantan Wali Kota Makassar itu.

Seperti saat diberi tema yang membahas soal penuntasan kemiskinan, Rahman Bando maju ke mig podium untuk menjelaskan solusi penuntasan kemiskinan di Kota Makassar yang mencapai 60 ribu kasus, sejak Danny Pomanto memimpin Pemkot Makassar.

Rahman Bando bilang, sejak dirinya menjabat kepala DKP3 Makassar, program penuntasan kemiskinan yang ia lakukan itu yakni pelatihan, pembinaan, pendampingan, serta memfasilitasi rakyat pulau di sekitar wilayah Kota Makassar.

Misalkan, kata Rahman mengisahkan memberikan alat jahit modern beserta alat obras ke masyarakat pulau. Tujuannya, agar masyarakat pulau bisa meneruskan keterampilan menjahit sebagai sarana pekerjaan baru.

Rahman bilang mendapatkan penghargaan dari organisasi binaan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), melalui Kementerian Kelautan serta menjadi terbaik nasional selama 3 tahun berturut-turut.

Usai Rahman Bando memaparkan, Danny berkesempatan menjawab bahwa yang dibacakan oleh Rahman Bando tidak berkaitan (tidak nyambung) dengan pertanyaan panelis. Terlebih, kata Danny, hal itu bagian dari programnya sejak menjabat Walikota Makassar.

Menurutnya, panelis menanyakan soal masalah pelayanan kepada masyarakat miskin yang tidak tepat. Utamanya soal kebijakan dengan sistem gratis kepada berkecukupan.

"Pak Rahman menjawab IPAC semuanya. Itu kan justru program saya dan perintah saya itu. Jangan yang baik-baik Bapak klaim bapak yang buat, giliran yang jelek wali kotanya yang diklaim. Saya kira jawab dulu yang panelis tanya," ucap Danny.

Setelah diserang Danny Pomanto, Rahman Bando mengatakan bahwa penghargaan IPAC yang diraih oleh DKP3 saat itu, mulai diurusnya sebelum Danny Pomanto menjadi Walikota Makassar.

"IPAC ini saya urus Pak sebelum Bapak jadi Wali Kota, Bapak. Jadi mungkin ingatannya diperbaiki bapak," jawab Rahman.

Rekomendasi