Polisi Temukan Fakta Baru Soal Kepemilikan Senjata Api Pengawal Rizieq Shihab

| 09 Dec 2020 05:40
Polisi Temukan Fakta Baru Soal Kepemilikan Senjata Api Pengawal Rizieq Shihab
Anggota Kepolisian menata barang bukti terkait penyerangan polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa

ERA.id - Polda Metro Jaya memastikan senjata api yang digunakan laskar FPI pengawal Rizieq Shihab dalam baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dini hari adalah senjata rakitan.

"Rakitan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (8/12/2020).

Yusri menjelaskan bahwa senjata api rakitan tersebut menggunakan kaliber 9mm. Polisi masih melakukan uji balistik terhadap senjata tersebut.

"Sekarang sedang mendalami semua, mengumpulkan bukti-bukti yang ada termasuk juga kita lakukan olah TKP dan uji balistik," katanya.

Meski demikian, Polda Metro Jaya telah menegaskan bahwa senjata api itu adalah milik anggota FPI yang melakukan penyerangan terhadap polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran (tengah) bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memeriksa barang bukti terkait penyerangan Polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). (Foto: Antara)

"Penyidik sudah memiliki bukti kuat bahwa si pelaku itu adalah pemilik daripada senjata api tersebut. Tetapi buktinya apa ini masih didalami, masih dilakukan investigasi lagi, nanti akan kita sampaikan kalau investigasinya sudah lengkap," kata Yusri.

Namun, Juru Bicara FPI, Munarman membantah klaim polisi bahwa para laskar membawa senjata api untuk menyerang polisi.

"Fitnah besar kalau laskar kita membawa senjata api dan menembak. Kami tak membekali senpi, kami terbiasa tangan kosong. Ini fitnah!" ujar Munarman dalam konferensi pers di Petamburan, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Munarman mengungkapkan, saat melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek seputar gerbang tol Karawang Timur, rombongan Rizieq Shihab dengan 4 mobil dan 4 mobil pengawal dipepet dan diadang oleh orang yang tak dikenal. Para laskar kemudian mencoba melindungi Rizieq Shihab dan keluarga, lalu terjadilah bentrokan.

Munarman juga menantang polisi untuk mengecek nomor registrasi senpi tersebut.

"Kalau betul itu dicek nomor regestrasinya, kami tak punya akses senpi. Dalam kartu anggota dilarrang membawa sajam, senpi bahan peledak," ucapnya.

Seperti diketahui, Polda Metro Jaya menembak enam pengawal Rizieq Shihab lantaran melakukan penyerangan dengan senjata api terhadap petugas yang tengah melakukan penyelidikan isu pengerahan massa.

Kejadian itu terjadi pada Senin dini hari sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM50. Kejadian berawal saat petugas menyelidiki informasi soal pengerahan massa saat dilakukan pemeriksaan terhadap Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

Rekomendasi