Presiden PKS Turun Gunung Pantau Pilkada Depok, Ada Apa?

| 09 Dec 2020 13:45
Presiden PKS Turun Gunung Pantau Pilkada Depok, Ada Apa?
Presiden PKS Ahmad Syaikhu memantau langsung penyelenggaraan Pilkada di Kota Depok, Jawa Barat. (Foto: PKS)

ERA.id - Presiden PKS Ahmad Syaikhu memantau langsung penyelenggaraan Pilkada di Kota Depok, Jawa Barat, tepatnya di tempat pemungutan suara (TPS) kediaman Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Perumahan Grand Depok City dan Calon Wali Kota Depok Mohammad Idris.

"Karena kita punya calon-calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kita usung dan kita dukung sekaligus memberi support kepada calon kepala daerah dan wakil kepala daerah," kata Syaikhu di Depok, Rabu (9/12/2020).

Dia yakin pasangan Idris-Imam masih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sehingga harapannya suara yang diperoleh dapat terus meningkat.

"Mudah-mudahan ini sampai terakhir bisa terus meningkat suaranya. Dan inilah harapan-harapan kami di PKS sehingga di hari-hari penentuan pemilihan ini masyarakat akan lebih yakin dengan pasangan dr. Idris dan Pak Imam. Insyaallah KH. Idris dan Imam bisa menang," kata dia.

Presiden Partai Keadilan Sejahtera Ahmad Syaikhu saat bertemu Calon Walikota Depok KH Idris di kediamannya, Rabu (09/12/2020). (Donny/PKSFoto)

Syaikhu mengungkapkan bahwa Kota Depok adalah salah satu Kota yang memang diunggulkan. "Ya 60 persen dari 230 itu kan banyak dan di antaranya Kota Depok kita mengunggulkan, enggak mungkin saya sebutkan satu per satu. Tapi nanti kita akan monitroing dari sini kemudian ke Tangerang Selatan dan kemudian kita akan monitor perkembangan seluruh suara di DPP," jelas Asyik.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengaku optimistis dapat memenangkan Pilkada Depok hingga mencapai 70 persen suara warga. 

"Tentunya warga Depok ingin memilih pemimpin yang baik dan mampu memajukan kota Depok dan memajukan anak mudanya," ujarnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Jawa Barat Nana Shobarna menegaskan penyelenggaraan pilkada dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.

Nana menjelaskan sejumlah tata cara baru dalam pencoblosan sudah disiapkan dan juga sudah dilakukan simulasi agar benar-benar semua penyelenggara sudah siap.

Menurut dia para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dilakukan rapid test atau tes cepat terlebih dahulu sebelum bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Bahkan kata Nana pihaknya menyiapkan satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas. "Dalam pelaksanaannya nanti di TPS, ada satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas," ucap Nana.

Ia mengatakan bahwa penempatannya pun tidak di dalam lokasi TPS, tetapi di samping kanan pojok pintu masuk TPS. Bilik khusus ini untuk mengantisipasi pencegahan dan penularan wabah COVID-19.

"Jadi, bagi pemilih yang suhunya 37,3 ke atas tersebut tidak masuk ke dalam lokasi TPS," ujarnya.

Untuk itu, kata Nana Shobarna masyarakat tidak perlu khawatir datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 9 Desember 2020, karena penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan COVID-19.

"Pilkada kali ini memang penuh tantangan karena dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Namun, kami telah mengantisipasinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Nana.

Rekomendasi