Pilkada Papua Masih Terkendala Logistik Gara-Gara Pengepungan Massa

| 09 Dec 2020 14:41
Pilkada Papua Masih Terkendala Logistik Gara-Gara Pengepungan Massa
Ilustrasi - Suasana pendistribusian logistik Pilkada di Kabupaten Muarojambi dengan menggunakan kapal pompong dikawal polisi sampai ke TPS.(ANTARA/HO)

ERA.id - Pilkada serentak 2020 di 9 provinsi dan 270 kabupaten/kota sedang berlangsung hari ini, Rabu (9/12/2020). Meski begitu, di sejumlah daerah penyelenggaraan pencoblosan tidak berjalan mulus. Salah satunya di Provinsi Papua.

Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan distribusi logistik menjadi kendala yang dihadapi di beberapa kabupaten/kota di Provinsi Papua seperti di Kabupaten Yalimo, Yahukimo, dan Pegunungan Bintang. 

Penyebabnya adalah terjadi pengepungan massa di salah satu distrik di Kabupaten Yalimo, Papua. Hingga saat ini permasalahan tersebut masih belum bisa diatasi.

"Di Kabupaten Yalimo ini ada kendala distribusi logistik di satu distrik karena ada aksi pengapungan oleh massa untuk menolak distribusi logistik, karena mereka menuntut agar di distrik itu dilakukan Pilkada dengan cara noken," kata Pramono dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube KPU RI, Rabu (9/12/2020).

Pramono menjelaskan meskipun pengepungan tersebut karena massa ingin Pilkada menggunakan sistem noken, tapi aturan yang berlaku di Kabupaten Yalimo sudah menggunakan kotak suara.

Dengan adanya permasalahan itu, besar kemungkinan akan dilakukan pilkada susulan. Apalagi, berdasarkan informasi yang diterimanya, hingga saat ini persoalan tersebut masih belum bisa diatasi.

"Sehingga sampai tadi pagi, persoalan ini belum bisa diatasi, kemungkinan akan dilakukan Pilkada susulan," kata Pramono.

Sementara masalah distribusi lainnya terdapat di Kabupaten Yahukimo yang total distriknya mencapai 51 distrik. Pramono menyebut, meski pendistribusian logistik untuk pelaksanaan pilkada telah dilakukan secara besar-besaran. Namun masih ada delapan distrik yang belum terjangkau. Sehingga, pihaknya hingga saat ini masih menunggu perkembangan informasi dari KPU setempat.

Adapun untuk metode pemilihan di Kabupaten Yahukimo, hanya ada satu distrik yang menggunakan surat suara. Sementara sisanya, menggunakan metode noken. 

"Jadi logistik yang terlambat ini, juga bagian dari yang seharusnya pemungutan suara menggunakan noken. Kami masih terus menunggu perkembangan informasi dari sana apakah nanti ada rekomendasi untuk dilakukan atau Pilkada susulan untuk delapan ke distrik itu," paparnya.

Sedangkan untuk kawasan Pegunungan Bintang, meski pada 8 Desember masih terjadi kendala distribusi. Namun, pagi ini pilkada tetap dilaksanakan karena masalah tersebut telah berhasil diatasi.

"Jadi beberapa daerah itu yang menjadi masalah. Sementara di beberapa tempat lain, soal keterlambatan logistik tidak ditemukan lagi," pungkasnya.

Rekomendasi