ERA.id - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah mengecam parodi lagu "Indonesia Raya" yang diunggah melalui akun Youtube My Asean yang diduga berasal dari Malaysia. Basarah meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersikap proaktif mengusut kasus ini bekerjasama dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM).
Basarah mengatakan, kasus tersebut harus diusut tuntas agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Dia menegaskan, lagu "Indonesia Raya" merupakan salah satu martabat bangsa.
"Polri saya harap juga pro aktif, jangan hanya bersandar pada laporan investigasi Polisi Diraja Malaysia. Lagu 'Indonesia Raya' adalah martabat bangsa. Sekali kita tidak bersikap keras dan serius menanggapi kasus ini, besok akan muncul ratusan video serupa yang menghina kita sebagai bangsa," ujar Basarah melalui keterangan tertulis, Selasa (28/12/2020).
Basarah menegaskan, mengubah lirik, aransemen, dan semua hal yang berkaitan dengan Lagu "Indonesia Raya" dilarang keras oleh Undang-Undang Republik Indonesia. Larangan itu jelas tercantum dalam Pasal 58 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
"Lagu 'Indonesia Raya' memang sebuah nyanyian, tapi di dalamnya diabadikan semangat dan gelora bangsa kita untuk merdeka selamanya," tegasnya.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu juga meminta Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta serius melakukan investigasi atas perkara penghinaan ini. Terlebih pemerintah Malaysia, lewat Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia, berjanji sedang menyelidiki kasus tersebut.
"Kita tidak tahu apakah pelakunya orang Malaysia, atau justru orang Indonesia sendiri. Karena itu diperlukan kejelasan. Inilah pentingnya Polri berkoordinasi dengan Polis Diraja Malaysia mengusut kasus yang mempermalukan bangsa kita ini," kata Basarah.
Meski begitu, Basarah mengimbau agar rakyat kedua negara baik Indonesia dan Malaysia terus menjaga persaudaraan satu rumpun yang selama ini terbina dengan baik selama bertahun-tahun. Masyarakat hendaknya tidak mudah terprovokasi oleh kabar miring tentang hubungan kedua negara.
"Mari bangun perdamaian di antara kedua negara demi kesejahteraan kita bersama. Lebih baik kita perkuat kerjasama ekonomi di antara kedua negara ketimbang kita saling memprovokasi dan mencari musuh sesama saudara satu rumpun," katanya.
Untuk diketahui, oknum dengan akun YouTube My Asean menampilkan lagu Indonesia Raya dengan lirik yang diubah yang menghina republik, dengan latar bendera Merah Putih dan lambang burung garuda yang diubah dengan kartun ayam. Kini video tersebut sudah menghilang di YouTube.
Menanggapi hal tersebut, Kedubes Malaysia di Jakarta, Otoritas Malaysia sedang melakukan investigasi atas persoalan yang bisa mengganggu hubungan baik kedua negara tersebut. Pemerintah Malaysia juga mengutuk keras segala bentuk provokasi negatif dengan niat untuk mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara yang selama ini terjalin sangat dekat antara Pemerintah Malaysia dan Indonesia.