Sebab Lansia Divaksinasi COVID-19 Paling Akhir

| 30 Dec 2020 08:43
Sebab Lansia Divaksinasi COVID-19 Paling Akhir
Ilustrasi vaksin COVID-19 (Dok. Antara)

ERA.id - Pemerintah telah menentukan tiga tahapan vaksinasi COVID-19. Keputusan tersebut berdasarkan hasil konsultasi dengan Indonesia Technical Advisory Grup on Immunization (ITAGI).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tahapan pertama vaksinasi dilakukan terhadap 1,3 juta tenaga kesehatan. Tahap kedua vaksinasi diberikan kepada 17,4 juta pelayan publik, dan tahap vaksinasi terakhir untuk lansia.

"Masyarakat lansia, di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta orang," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Rabu (30/12/2020).

Budi menjelaskan alasan pemerintah menaruh lansia pada tahapan vaksinasi terakhir karena vaksin yang sudah ada dan masih diuji coba dari Sinovac baru bisa digunakan oleh masyarakat usia 18-59 tahun. Sementara untuk memastikan vaksin yang bisa digunakan untuk usia di atas 60 tahun membutuhkan waktu.

Sementara untuk vaksin lain, seperti Pfizer yang sudah mendapat emergency use authorization (EUA) oleh MHRA London, FDA Amerika, dan EMA Eropa dan boleh diberikan pada orang di atas 60 tahun, baru akan tiba di Indonesia sekitar akhir kuartal II 2021.

"Itu sebabnya kenapa kalau kita lihat tahapannya lansia kita taruh agak belakang. Karena kita ingin memastikan bahwa semua data scientific mengenai pemberian vaksin ke grup lansia ini BPOM sudah ada," kata Budi.

Budi juga menjelaskan pihaknya sudah berbicara dengan BPOM untuk mengkoordinasikan hal tersebut dan agar nanti akan melengkapi datanya sebelum mengambil keputusan akhir mengenai rentang usia yang bisa diberikan vaksin. Lebih lanjut, Budi memastikan vaksinasi baru akan diberikan setelah BPOM mengeluarkan izin penggunaan darutat.

"Saya pastikan bahwa pemberian vaksin hanya akan dilakukan sesudah ada persetujuan dari BPOM," pungkasnya. 

Rekomendasi