Elektabilitas PDIP Tertinggi Versi Survei SMRC, Kasus Korupsi Bansos Tak Berpengaruh?

| 30 Dec 2020 13:40
Elektabilitas PDIP Tertinggi Versi Survei SMRC, Kasus Korupsi Bansos Tak Berpengaruh?
Ilustrasi rapat PDIP (Dok. Antara)

ERA.id - Lembaga survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan masih lebih tinggi dibandingkan partai lainnya. Menurut hasil survei SMRC, PDIP mencatatkan elektabilitas sebesar 31,3 persen, yang lebih tinggi 12 persen dari hasil Pemilu 2019.

Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan hasil survei SMRC membantah dugaan kasus korupsi bantuan sosial (bansos) COVID-19 yang dilakukan oleh Juliari P Batubara akan mempengaruhi elektabilitas partai.

"Saya justru menduga ini (kasus korupsi) akan berdampak kepada partai politik. Tapi dari catatan SMRC, hasil survei ini menunjukkan tidak mempunyai dampak signifikan atau tidak berdampak," ujar Andreas seperti dikutip dari kanal YouTube SMRC TV, Rabu (30/12/2020).

Andreas mengatakan, selain hasil survei SMRC yang menempatkan elektabilitas PDIP paling tinggi, pada Pilkada 2020 ini partai berlambang banteng itu pun menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini, kata mantan Ketua DPP PDIP, membuktikan pula kasus korupsi itu tak memiliki dampak signifikan.

Andreas menduga, masyarakat jauh lebih rasional melihat kasus korupsi sebagai peristiwa individual. Masyarakat dinilai tidak lagi melihat kasus korupsi yang dilakukan kader partai sebagai sesuatu peristiwa yang institusional.

"Tapi hasil survei masyarakat jauh lebih rasional melihat peristiwa korupsi adalah peristiwa individual yang juga merupakan tanggungjawab individual meski dia kader partai," kata Andreas.

"Ini kelihatan. Survei menunjukkan tingkat dukungan partai politik dalam hal ini PDIP maupun Gerindra itu masih cukup tinggi sementara ada kader partai yang terjebak dalam masalah korupsi," imbuhnya.

Survei SMRC ini menunjukkan PDIP mendapat dukungan paling tinggi jika pemilu diadakan sekarang (31.3 persen), disusul Gerindra (13.4 persen), Golkar (5.6 persen), PKS (5.2 persen), Demokrat (4.5 persen), Nasdem (3.1 persen), PKB (3 persen). 

Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas mengatakan hasil tersebut merupakan kenaikan luar biasa dibandingkan hasil Pemilu 2019, di mana PDI Perjuangan saat itu meraih 19,3 persen suara. 

"Walau pemilu sesungguhnya masih berlangsung 3-4 tahun lagi, hasil ini merupakan modal penting bagi PDIP dan peringatan bagi partai-partai lainnya. Kenaikan 12 persen dalam waktu sekitar setahun lebih merupakan peningkatan luar biasa," kata Abbas.

Survei SMRC ini dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden pada 23-26 Desember 2020. Sebanyak 1202 responden dipilih dari koleksi sampel acak survei tatap muka yang telah dilakukan SMRC dengan jumlah proporsional menurut provinsi. Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Rekomendasi