ERA.id - Bau anyir bercampur bau kopi tercium di atas KRI Tenggiri. Bau tersebut berasal dari terpal berwarna putih yang ada di deck kapal.
Belakangan diketahui, di balik terpal tersebut terdapat jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada 9 Januari lalu.
Tak lama berselang, kira-kira pukul 12.00 WIB, KRI Tenggiri menerima tiga kantong dari perahu karet yang melakukan operasi pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182.
Evakuasi puing dan jenazah Sriwijaya Air SJ182 (Angga/ Era.id)
Proses pengangkutan berjalan lancar, terlihat petugas dengan sigap memindahkan kantong yang berhasil diambil dari perahu karet ke atas KRI Tenggiri.
"Tiga kantong, dua serpihan, satu part body," ujar salah satu awak KRI Tenggiri usai menerima ketiga kantong tersebut, Selasa (12/1/2021).
Terlihat ketiga kantong tersebut secara detail terbagi atas material padat terbungkus kantong oranye sedangkan jenazah terbungkus kantong berwarna kuning.
Ketiga kantong tersebut rupanya bukan kantong pertama yang diterima KRI Tenggiri untuk di bawa ke Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) II.
Sebelumnya, mereka sudah lebih dulu menerima tiga kantong jenazah yang ditutup terpal berwarna putih. Total ada enam kantong yang dibawa KRI Tenggiri untuk diserahkan ke Posko Komando Basarnas di JICT II.
Evakuasi puing dan jenazah Sriwijaya Air SJ182 (Angga/ Era.id)
"Saat ini empat kantong body part korban, satu kantong berisi perlengkapan pribadi korban, satu kantung berisikan serpihan pesawat," ujar Komandam KRI Tenggiri Mayor Laut Tony Hermawan saat menyerahkan keenam kantong tersebut kepada Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI Marsekal Rasman di JICT.
Selanjutnya, Rasman mengatakan akan menyerahkan temuan tersebut ke DVI dan KNKT. "Kita serahkan kepada dVI dan KNKT. Untuk berikan kesempatan untuk mendalami lebih lanjut," tuturnya.