ERA.id - Kementerian Kesehatan RI mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas rekor pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan terbanyak mencapai 3.300 orang di Graha Sabha Pramana UGM Yogyakarta, Kamis.
"Ini betul-betul suatu rekor yang sangat layak dicatat dalam sejarah karena ini yang pertama," kata Pendiri MURI Jaya Suprana melalui video konferensi dikutip dari Antara, Kamis (28/1/2021).
Ia berharap, pencapaian rekor itu bisa menjadi motivasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa dengan menggencarkan vaksinasi sebagai upaya memutus penularan COVID-19.
"Silakan yang lain lebih banyak tetapi karena ini yang pertama maka tidak mungkin bisa diungguli," kata dia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang hadir dalam acara vaksinasi itu, mengapresiasi para pimpinan rumah sakit di DIY bersama UGM yang telah bergerak cepat merealisasikan vaksinasi kepada 3.300 nakes.
"Saya bangga karena teman-teman dari Yogyakarta berinisiatif melakukan vaksinasi sebanyak ini. Saya berharap teman-teman di provinsi lain bisa lebih merasa termotivasi," kata dia.
Percepatan vaksinasi, kata dia, perlu diupayakan untuk mengejar tercapainya kekebalan komunal.
Artinya, dalam satu tahun harus disuntikkan vaksin terhadap 70 persen dari total penduduk Indonesia, yakni sekitar 181 juta orang atau 363 juta suntikan. Untuk mencapai target itu, kata dia, idealnya vaksinasi dilakukan satu juta per hari.
"Tidak banyak negara yang bisa. Ini bukan hal yang gampang. Saya melihat ini kan baru 'trial' yang pertama, kata kuncinya satu yakni kerja sama," kata dia.
Ia berharap, kesuksesan vaksinasi sebanyak 3.000 lebih nakes ini dapat menjadi bahan acuan bagi daerah lainnya, sedangkan Yogyakarta diharapkan dapat membuat prosedur standar operasi (SOP) yang bisa direplikasi.
"Jadi kalau Yogyakarta bikin lima atau 10 seperti ini artinya bisa 30.000 per hari," kata dia.
Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dr. Rukmono Siswishanto mengatakan pelaksanaan program vaksinasi di GSP UGM mulai pukul 08.00-17.00 WIB dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Para penerima vaksin diminta registrasi terlebih dahulu dengan menunjukkan KTP yang dilanjutkan dengan proses skrining kesehatan oleh tim medis.
"Berikutnya dilakukan pemberian vaksinasi dan pemantauan kondisi setelah 30 menit mendapatkan suntikan vaksin," kata dia.