ERA.id - Program vaksinasi gotong royong merupakan program vaksin khusus pekerja yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab perusahaan. Kamar Dagang Indonesia (KADIN) menghimpun data perusahaan yang akan mengikuti program vaksinasi baik karyawan maupun keluarganya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan fungsi vaksin gotong royong ini untuk membantu pemerintah mempercepat laju program vaksinasi dan pemulihan perekonomian nasional.
"Saat ini KADIN dimita untuk mendata perusahaan yang tertarik untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi gotong royong," ungkapnya saat diskusi daring bertemakan Menyongsong Vaksin Gotong Royong di kanal Youtube Kemkominfo Selasa, (23/02/2021).
Pendataan sudah dimulai sejak dua minggu yang lalu, KADIN mencatat sekitar 6.300 perusahaan telah mendaftarkan diri dan menyatakan kesiapannya dalam program vaksinasi gotong royong. Angka ini terus meningkat, dibuktikan dengan pendataan pekan lalu yang hanya 2.600 perusahaan.
"Antusiaisme ini datang dari berbagai perusahaan padat karya yang berada di zona merah. Tidak hanya itu, minat yang sama juga datang dari perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, manufaktur, tekstil, logistik dan sektor lainnya," ujar Sinta.
Sinta juga mengungkapkan program vaksin gotong royong ini menggalang berbagai macam sektor perusahaan. Tidak hanya untuk perusahaan nasional atau swasta tapi juga PMA, PMDN, hingga UMKM. Apalagi program vaksin ini terbuka, tidak mengandung komersialisasi dan gratis.
"Jadi tujuan adanya program ini agar perusahaan bisa membantu membiyayai karyawan untuk vaksinasi secara gratis," ujarnya.
Melalui diskusi tersebut Sinta mengatakan bahwa program ini merupakan opsional, perusahaan bisa memilih untuk mengikuti program ini atau tidak. Ia menegaskan bahwa kesukarelaan perusahaan merupakan hal yang penting.
Untuk teknis lebih lanjut Sinta menjelaskan jenis vaksin dan pelaksanaannya semua itu tergantung dari aturan pemerintah. Namun ia menjelaskan bahwa vaksin yang akan diberikan melalui program ini akan berbeda dari vaksin yang diberikan masyarakat saat ini.