ERA.id - Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 menunjukkan realisasi belanja negara pada Januari lalu sebesar Rp 145,8 triliun. Angka tersebut tumbuh 4,2 persen dari realisasi sama tahun lalu senilai Rp 139,9 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyatakan akselerasi APBN pada sisi belanja memegang peranan penting di bulan Januari 2021. Menurutnya APBN dan kebijakan fiskal sebagai kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi.
“Untuk Pemerintah Pusat belanjanya sudah mencapai Rp94,7 triliun atau melonjak 32,4 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp71,5 triliun. Inilah yang kita sebut daya dorong belanja di bulan Januari,” jelasnya pada keterangan pers APBN KiTA, Selasa (23/2).
- 3 Masukan Fahri Hamzah untuk Mengakhiri Ketidakpastian Hukum di Indonesia
- Nissa Sabyan Dinilai Polos dan Lugu, Ustaz Zacky Minta Isu Selingkuh Tak Dikaitkan dengan Hijab dan Sholawat
- Polri dan Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Bandar Narkoba Rusia Andrew Ayer
- Jokowi Buat Warga Maumere Berkerumun, Benny Harman: Saya Teringat Habib Rizieq
Adapun pencapaian belanja negara tersebut setara dengan 5,3% dari target APBN sejumlah Rp 2.750 triliun.
Adapun secara rinci belanja kementerian/lembaga (K/L) melonjak Rp48 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp30,9 triliun atau melonjak 55,6 persen. Sementara belanja non K/L Rp46,6 triliun naik dari tahun lalu.
“Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang memang mengalami penurunan namun kalau kita lihat breakdown-nya Dana Desa melonjak sangat tinggi Rp800 miliar dibandingkan hanya Rp300 miliar tahun lalu. Ini karena sekali lagi adalah untuk mendukung rakyat kita menghadapi COVID-19 melalui BLT Desa,” ungkap Sri Mulyani.
Melihat dari pendapatan negara hingga 31 Januari 2021 yaitu sebesar Rp100,1 triliun berbanding dengan tahun 2020 sebesar Rp105,1 triliun.
Meski masih mengalami kontraksi, menurut menkeu Sri Mulyani pertumbuhan penerimaan Januari 2021 sudah lebih baik dari bulan sebelumnya.
“Mungkin pendapatan negara secara keseluruhan relatif comparable meskipun komposisinya sangat berbeda karena kenaikan atau penerimaan bulan Januari ini selain pajak Rp68,5 triliun, untuk cukai kita terjadi lonjakan sebesar Rp12,5 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp4,5 triliun. PNBP Rp19,1 triliun hampir sama dengan tahun lalu Rp19,7 triliun, sehingga kontraksinya sangat kecil,” tambahnya.
Dengan melihat komposisi pendapatan dan belanja negara, defisit APBN sampai dengan 31 Januari 2021 sebesar Rp45,7 triliun dengan pembiayaan Rp165,9 triliun. Berbeda dengan Januari tahun lalu defisit APBN di angka Rp34,8 triliun, karena belum adanya pandemi COVID-19 saat itu.