Dinas Pertanian Kalbar Usulkan Empat Kawasan Food Estate ke Kementan

| 04 Mar 2021 09:15
Dinas Pertanian Kalbar Usulkan Empat Kawasan Food Estate ke Kementan
Ilustrasi Florentinus Anum (Dok. Antara)

ERA.id - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dinas Pertanian TPH) Provinsi Kalbar mengusulkan empat kabupaten di Kalbar untuk menjadi kawasan food estate atau lumbung pangan baru ke Kementerian Pertanian (Kementan).

"Usulan kawasan food estate tersebut sudah kita sampaikan ke Kementerian Pertanian. Sebelumnya kementerian minta dua daerah namun melihat potensi lahan kita ajukan empat lokasi dan saat ini tahap menunggu persetujuan kementerian," ujar Kadis Pertanian TPH Kalbar, Florentinus Anum di Pontianak dikutip dari Antara, Kamis (4/3/2021).

Ia menyebutkan empat usulan daerah yang menjadi target kawasan food estate di Kalbar yakni di Kabupaten Sambas, Mempawah, Landak dan Ketapang.

"Dengan adanya food estate di Kalbar terus memperkuat cadangan pangan daerah. Khusus untuk beras kita sudah surplus namun tentu harus diperkuat dan menyebar di berbagai daerah. Dengan program ini akan terus memperkuat khususnya untuk beras dan lainnya," kata dia.

Sementara itu, Kabid Pangan Dinas Pertanian TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri menyampaikan bahwa food estate di Kalbar terutama di daerah yang diusulkan sangat cocok dan strategis. Untuk pengembangan tersebut membutuhkan lahan sekitar 5.000 hektare.

"Setiap daerah yang kita usulkan sudah tidak masalah dan dalam satu kawasan food estate tidak masalah beberapa kecamatan namun berdekatan seperti di Kabupaten Sambas terdiri Kecamatan Tebas, Semparuk dan Pemangkat," katanya.

Ia menjelaskan bahwa kawasan food estate adalah kawasan yang terintegrasi dari berbagai sub sektor mulai pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya. Kemudian di kawasan tersebut mulai dari hulu dan hilir terhubung.

"Jadi dalam satu kawasan lengkap dan terintegrasi. Hulu dan hilir dihadirkan. Sehingga ini menjadi kekuatan baru dalam pangan di Kalbar," kata dia.

Menurut dia, untuk kawasan food estate, para pihak terlibat bukan hanya pemerintah namun masyarakat, swasta dan lainnya. Aktivitas penguatan pangan hadir. Sehingga selain kekuatan dan kemandirian pangan, petani sejahtern dan agrobisnis usaha tani tersebut juga lancar.

"Dengan bersama para pihak dan terintegrasi tentu menjadi kekuatan dan banyak hal yang bisa digali potensi untuk kemajuan masyarakat, petani dan daerah ini,"jelas dia.

Rekomendasi