Alasan Kenapa Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri

| 05 Mar 2021 18:32
Alasan Kenapa Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri
Mendag M Lutfi (Dok. Kemenndag)

ERA.id - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengklarifikasi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengajak masyarakat untuk membenci produk luar negeri. Menurutnya ada latar belakang yang emndasari Jokowi mengeluarkan pernyataan kontroversial itu.

"Perlu saya luruskan di sini bahwa sebenarnya ada background yang menyertai pernyataan presiden, yaitu laporan saya kepada beliau tentang adanya praktik-praktik yang tidak sesuai dengan aturan perdagangan," ujar Lutfi dalam konferensi pers, Kamis (04/03/2021).

Praktik-praktik ilegal perdagangan tersebut dijalankan oleh perusahaan-perusahaan e-commerce yang sudah mendunia. Salah satu praktik yang disebutkan yakni predatory pricing, praktik ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap adanya praktik tidak adil dalam perdagangan digital terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

“Dengan demikian tidak tercapai azas perdagangan yang penting yaitu perdagangan yang adil serta membawa manfaat kepada pembeli dan penjual," ujar dia.

Lutfi menambahkan jika Jokowi membenci praktik ilegal dalam perdagangan tersebut. Sebab, itu membuat banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah tumbang.

Laporan itu juga diperkuat oleh sebuah tulisan keluaran lembaga internasional mengenai hancurnya kegiatan UMKM terlebih produksi fesyen muslim di Indonesia.

“Pada 2016-2018 sebuah industri rumah tangga yang memproduksi jilbab dan mempekerjakan lebih dari 3.400 tenaga kerja tidak bisa bersaing dengan produk asing lantaran harga yang ditawarkan jauh berbeda,” ujarnya

Dia menyebut, industri yang maju ini tersadap oleh artificial intelligence perusahaan digital asing, dimana informasi tersebut diserap kemudian produk jilbab tersebut diproduksi di China.

Menurut pernyataan Lutfi, laporan ini ia sampaikan pada presiden dua hari sebelum penyelenggaraan Rapat Kerja Kementerian Perdagangan dan sempat dibicarakan sebelum acara dimulai.

"Saya mohon kepada rekan media untuk tidak membesar-besarkan permasalahan ini. Yang salah ini adalah Menteri Perdagangan, yaitu saya sendiri, karena saya memberikan laporan kepada beliau sesaat sebelum acara dimulai," ujar Lutfi.

Rekomendasi