97 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Solok Selatan Akibat Luapan Sungai

| 12 Mar 2021 22:40
97 Kepala Keluarga Terdampak Banjir Solok Selatan Akibat Luapan Sungai
Ilustrasi banjir (Dok. Antara)

ERA.id -  Sebanyak 97 kepala keluarga (KK) atau 374 jiwa terdampak banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, akibat luapan sungai Batang Kulai dan Batang Pangian, Jumat sore.

"Banjir yang melanda Sangir Balai Janggo merupakan genangan atau luapan sungai," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Solok Selatan Romi Aprijal di Padang Aro dikutip dari Antara, Jumat (12/3/2021).

Dia menyebutkan warga yang terdampak di Sungai Kunyit sebanyak 361 jiwa atau 93 KK yang terdiri dari 43 KK di Jorong Pasa dan 50 KK di Jorong Taratak. Selain itu juga di Nagari Talao Jorong Sungai Geringging sebanyak tiga KK terdampak dengan 11 jiwa serta di Nagari Sungai Kunyit Barat, tepatnya Jorong Sungai Lansuang satu KK dengan dua jiwa.

"Luapan sungai juga mengakibatkan pangkal jembatan menuju Talao ambles sepanjang tiga meter serta jembatan Kulai putus empat meter," ujarnya.

Camat Sangir Balai Janggo Muslim mengatakan Sungai Batang Kulai dan Batang Pangian meluap akibat curah hujan yang tinggi sejak Kamis (11/3) sore dan merendam rumah warga. Dia mengatakan, air mulai merendam rumah warga di tiga Jorong di Nagari Sungai Kunyit sejak pukul 15.00 WIB dengan kedalaman 50 sampai 100 centimeter dan sekarang sudah surut.

Dari penelusuran di lapangan, katanya, dua sungai ini meluap karena terjadi pendangkalan dan penyempitan aliran sungai. Saat ini, katanya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat sudah berada di lapangan untuk mendata serta membantu warga yang menjadi korban banjir.

Anggota DPRD Dapil II Solok Selatan Sabri menyebutkan selain banjir luapan sungai ini juga mengakibatkan terputusnya jembatan Batang Kulai. Jembatan Batang Kulai Dareh merupakan akses utama sebagai penghubung masyarakat ke pusat kecamatan di Sungai Kunyit dan akses utama menuju Ibu kota kabupaten di Padang Aro.

"Rusaknya jembatan tersebut menambah waktu perjalanan selama dua jam ke pusat kabupaten sebab harus memutar jauh. Kami berharap cepat diperbaiki," ujarnya.

Rekomendasi