ERA.id - Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat menjalin kerja sama di bidang pemulihan ekonomi dan melanjutkan Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) periode 2025-2045.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (30/3/2021) malam.
"Kita banyak membahas dan ke depan dengan pandemi COVID-19 tentu seperti yang diarahkan bapak presiden mengenai restart ekonomi, rebooting ekonomi. Nah ini juga kita bahas terkait dengan rebooting rencana ke depan," kata Airlangga.
Oleh karena itu, Airlangga menilai RPJP tahun 2024 perlu diperpanjang hingga lima tahun lagi. Untuk mewujudkannya, Golkar dan PPP sepakat membentuk tim untuk membahas RPJP 2025-2045.
"RPJP sampai 2024 tentu perlu dilanjutkan hingga 2025-2045. Sehingga partai Golkar dan PPP sepakat untuk membentuk tim, sehingga tim tersebut nanti akan mempersiapkan ke arah RPJP 2025-2045," kata Airlangga.
Selain karena melihat pentingnya keberlanjutan pembangunan, kesepakatan membentuk tim tersebut menurut Airlangga juga karena kesamaan sikap politik Golkar dan PPP.
Dalam kesempatan itu, Suharso menambahkan, Golkar dan PPP juga sebelumnya pernah bekerja sama menyusun RPJP di tahun 2005-2024. Karenanya, kedua partai tersebut ingin mengulanginya kembali.
"Sebagaimana kita ketahui, rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah bagian terakhir dari rencana pembangunan jangka panjang 2005-2024 yang sama-sama pada waktu itu dibidani oleh PPP dan Golkar," papar Suharso.
"Jadi, kesamaan sejak membentuk undang-undang itu, kami ingin lanjutkan pada masa yang akan datang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Suharso mengatakan, Golkar dan PPP memiliki sejumlah persamaan salah satunya yaitu merupakan partai yang terbuka dan bisa dimiliki oleh siapa saja.
"Jadi kami punya kesamaan itu dan juga sama-sama di tengah, dan kita juga sama-sama membicarakan hal-hal ke depan. Tetapi tentu ada tahap-tahapannya," pungkasnya.