Kementerian BUMN Klaim 90 Persen Nasabah Jiwasraya Bersedia Ikut Restrukturisasi

| 09 Apr 2021 20:15
Kementerian BUMN Klaim 90 Persen Nasabah Jiwasraya Bersedia Ikut Restrukturisasi
Ilustrasi Jiwasraya (Dok. Antara)

ERA.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menginformasikan perkembangan terbaru dari kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengklaim 90 persen nasabah Jiwasraya bersedia ikut restrukturisasi polis perusahaan asuransi jiwa tersebut.

"Sudah mencapai 90 persen (nasabah Jiwasraya) yang mau menerima restrukturisasi. Ini adalah langkah yang besar. karena kan kita mulainya baru beberapa bulan, dan ada waktu dua bulan ke depan untuk penyelesaian semuanya," ujar Arya kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Arya menerangkan, untuk nasabah korporasi terdapat 74 persen pemegang polis Jiwasraya yang bersedia ikut program restrukturisasi. Kemudian, 62 persen nasabah retail juga bersedia ikut restrukturisasi.

Dia berharap, dengan langkah ini, rekstrukturisasi bisa diproses lebih lanjut. Perkembangan ini, kata Arya, merupakan langkah besar dalam penanganan kasus perusahan asuransi pelat merah.

"Semoga dengan langkah ini nantinya nasabah-nasabah yang direstrukturisasi akan bisa diproses lebih lanjut penyelesaiannya, ini kemajuan besar untuk penanganan Jiwasraya," kata Arya.

Sedangkan terkait IFG Life yang akan melanjutkan polis asuransi Jiwasraya, menurut Arya juga sudah mendapatkan mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan begitu, IFG Life sudah mulai bisa beroperasi secara penuh.

"IFG Life sudah diberikan izin oleh OJK, sehingga dengan langkah ini maka IFG Life sudah mulai beroperasi ke depannya karena izin sudah ada," kata Arya.

Untuk diketahui, program restrukturisasi polis merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan selaku pemegang saham asuransi Jiwasraya.

Untuk menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya dan memigrasikannya ke IFG Life, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp22 triliun yang bersumber dari penyertaan modal negara (PMN) dan Rp4,7 triliun lainnya dari upaya fund raising IFG selaku induk usaha IFG Life.

Rekomendasi