ERA.id - Pegiat media sosial Denny Siregar menanggapi pemberitaan terkait pegawai BUMN ditangkap Densus 88 karena diduga jaringan teroris Makassar. Hal itu disampaikannya melalui media sosial twitternya pada Selasa (20/4/2021).
Ia mengatakan sejak terjadinya insiden bom bunuh diri di Makassar, Divisi Humas Polri terus memburu jaringan teroris hasil pembaiatan di markas FPI, di Makassar yang dikonfirmasi pada saat itu di hadiri oleh Sekretaris Umum FPI, Munarman.
“Sejak bom bunuh diri di Makassar, @divisiHumas_polri terus memburu jaringan teroris hasil pembaiatan di markas FPI di Makassar, yang dihadiri Munarman,” cuit Denny Siregar pada Selasa (20/4).
“Ketangkep lagi satu. Pensiunan BUMN lagi..” lanjutnya.
Sebelumnya, Denny Siregar sempat mengatakan bahwa kelompok-kelompok radikal telah lama menyusupi perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sejak bom bunuh diri di Makassar, @DivHumas_Polri terus memburu jaringan teroris hasil pembaiatan di markas FPI di Makassar, yang dihadiri Munarman..
Ketangkep lagi satu. Pensiunan BUMN lagi...https://t.co/ycOZx64vt7
— Denny siregar (@Dennysiregar7) April 20, 2021
Menurutnya, para kelompok ini masuk melalui majelis-majelis atau masjid-masjid perusahaan itu lalu kemudian menyusun rencana untuk menyebarkan pahamnya.
Pernyataan Denny Siregar tersebut dapat diihat dalam sebuah video wawancara berjudul ‘Denny Siregar: Hati-Hati Ceramah Ramadhan di BUMN (Gaspol #38)’ yang diunggah di 2045 TV pada Selasa (13/4).
Diketahui, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menanggapi penangkapan pegawai perusahaan pelat merah yang diduga terlibat bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan. Pegawai yang ditangkap disebut sudah pensiun.
“Yang ditangkap itu bukan pegawai BUMN tapi pensiunan karyawan BUMN,” kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Selasa (20/4/2021).