ERA.id - TNI masih terus mencari kapal selam KRI Nanggala-402 yang mengalami blackout di perairan utara Bali kemarin. Hingga kini belum dipastikan kondisi 53 awak yang ada di dalam kapal selam buatan Jerman tahun 1977 tersebut.
"Soal kemampuan oksigen, bila mengalami blackout mampu hingga 72 jam atau 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 03.00, berarti bisa sampai hari Sabtu jam 03.00," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Kamis (22/4/2021).
Yudo berharap KRI Nanggala-402 bisa ditemukan sebelum cadangan oksigen habis. Untuk itu, berbagai upaya pencarian terus dikerahkan.
TNI AL juga telah mengirimkan distres ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison officer). Beberapa negara juga sudah merespons dan siap memberikan bantuan di antaranya adalah AL Singapura, AL Australia, dan AL India.
"Angkatan Singapura dan Malaysia sedang dalam perjalanan dan delapan negara lainnya siap membantu," ujar Yudo.
Sebelumnya, KRI Nanggala diduga mengalami blackout saat menyelam statis. Sehingga, kondisi itu membuat kapal tidak terkendali dan tidak mampu melaksanakan prosedur kedaruratan. Kapal juga disinyalir telah berada di kedalaman 600-700 meter.
Kedalaman tersebut diketahui melebihi kemampuan kapal yang memiliki spesifikasi menyelam maksimal 500 meter. KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam TNI AL yang tengah menjalani uji coba latihan di perairan Bali.