ERA.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) lagi rajin safari politik selama bulan Ramadan. Diketahui PKS telah bertemu dengan sejumlah partai politik seperti Partai Demokrat, PPP, PDIP, dan PKB.
Pertemuan politik antarpartai itu disebut sebagai langkah PKS untuk menjajaki koalisi menuji Pemilu 2024. Namun, hal tersebut dibantah oleh Sekretaris Jenderal PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi yang menegaskan, pertemuan yang digelar hanya silaturahmi biasa.
"Belum sampai ke tingkat itu (membicarakan koalisi di 2024), kita masih bicara di titik temu," kata Aboe usai bertemu dengan PKB, Rabu (28/4).
Dia mengaku, pertemuan dengan PKB misalnya, hanya suatu sebuah mukadimah. Jika selama proses silahturahmi ini ditemukan persamaan antar partai, terbuka untuk koalisi.
"Ini prolog mukadimah. Kalau ada titik tertentu, titik kesamaan sangat mungkin (berkoalisi). Mungkin (dengan partai) nasionalis, mungkin yang umat yang ini kita bertemu," kata Aboe.
"PKS no problem, yang penting PKS bisa membangun bangsa dengan baik," imbuhnya.
Sedangkan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menyebut, pertemuan partainya dengan PKS hanya untuk membuktikan bahwa sisa-sisa pertarungan politik masa lalu, seperti Pileg maupun Pilkada telah selesai.
Dengan begitu, tidak ada lagi pihak saling terluka dan saling berhadapan gara-gara politik yang terjadi sebelumnya. Karena itu, Hasanuddin mengatakan, PKB dan PKS sepakat untuk membangun politik yang rahmah, mampu membangun bangsa maju dan sejahtera.
"Semua proses-proses keumatan, problem-problem politik sisa-sisa dari Pileg, Pilkada dan seabgainya masa lalu, kita berdua sepakat untuk diselesaikan. Kita tidak pingin lagi ada umat yang terluka gara-gara politik," kata Hasanuddin.
"PKB dan PKS tidak ingin lagi mendengar yang terluka, saling berhadapan dan sebagainya gara-gara politik," tegasnya.