ERA.id - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyayangkan terjadinya sejumlah kerumunan di pusat perbelanjaan menjelang Lebaran. Sebab, berpotensi meningkatkan jumlah kasus positif COVID-19. Meski begitu, Wiku mengatakan, dampak dari kerumunan tersebut baru terlihat dalam tiga pekan mendatang.
"Kerumunan berpotensi meningkatkan jumlah kasus. Namun demikian dampaknya baru dapat dilihat dua sampai tiga minggu pasca peristiwa (kerumunan)," ujar Wiku dalam konferensi pers daring, Selasa (4/5/2021).
Wiku menegaskan, kerumunan merupakan pelanggaran protokol kesehatan. Karena itu, dia mengimbau agar Satgas di daerah harus lebih aktif lagi mencegah dan menindak jika melihat adanya kerumunan yang terjadi. Wiku juga meminta masyarakat ikut berperan aktif untuk menghindari kerumunan khususnya di tempat-tempat umum.
"Saya mohon agar Satgas daerah dengan poskonya di tingkat kelurahan untuk aktif mencegah, mengawasi, dan menindak tegas setiap pelanggaran protokol kesehatan di fasilitas umum di wilayah masing-masing," kata Wiku.
"Masyarakat pun harus ikut berperan aktif dengan menghindari kerumunan di fasilitas publik yang ada," imbuhnya.
Diketahui, sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan dipadati pengunjung yang berburu kebutuhan menjelang Lebaran. Akibatnya, terjadi penumpukan dan pelanggaran protokol kesehatan.
Pemerintah terus mengimbau agar masyarakat maupun pedagang menghindari kerumunan. Sejumlah aturan pun diberlakukan. Di Pasar Tanah Abang Jakarta, misalnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas hingga pembatasan pengunjung.