Bupati Nganjuk Terjaring OTT KPK, PDIP dan PKB Kompak Bantah Bukan Kader

| 10 May 2021 13:00
Bupati Nganjuk Terjaring OTT KPK, PDIP dan PKB Kompak Bantah Bukan Kader
Ruangan kantor Pemkab Nganjuk disegel (Dok. Antara)

ERA.id - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kompak membantah Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat adalah kader partai mereka. Adapun Novi diketahui ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (10/5) dini hari.

Sekretaris Gerakan Sosial dan Kebencanaan DPP PKB Luqman Hakim meminta OTT Novi tak lagi dikaitkan dengan partainya. Menurutnya, Novi telah menegaskan bukan kader PKB dalam salah satu acara.

Luqman lantas mengirimkan tautan video Youtube dari akun MaduTV Network Jawa Timur. Dalam video tersebut, Novi menegaskan bahwa dia adalah kader PDIP, bukan partai politik lain.

"Video di kanal Youtube yang berisi pengakuan langsung Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat sebagai kader salah satu partai politik dimana partai politik tersebut bukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)," kata Luqman melalui keterangan tertulis, Senin (10/5/2021).

"Dengan adanya bukti link video tersebut, saya mohon keberadaan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat tidak dikait-kaitkan dengan PKB," imbuhnya.

Dihubungi terpisah, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat juga membantah bahwa Novi adalah kader partainya. Dia menegaskan, yang merupakan kader PDIP adalah Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi.

Menurut Djarot, Novi lebih dekat dengan PKB, karena pada saat Pilgub pasangan Novi-Mahaen diusung oleh PKB dan PDIP. Namun dia tak menegaskan bahwa Novi adalah kader PKB.

"Dia (Novi) bukan kader. Wakilnya ini (Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi) adalah Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, si bupatinya itu lebih dekat PKB kan itu majunya diusung PDIP-PKB," kata Djarot kepada wartawan, Senin (10/5/2021).

Mengenai video YouTube yang beredar, Djarot mengaku sudah mengecek kebenarannya. Dia menjelaskan, bahwa Novi pada saat itu memang benar menghadiri musyawarah cabang (Muscab) PDIP di Jawa Timur, namun Novi hanya datang sekali dan tidak pernah terdaftar sebagai kader.

Djarot menambahkan, selama ini Novi juga tak pernah memiliki kartu tanda anggota (KTA) dan tidak pernah mengikuti kaderisasi di PDIP.

"Dia nggak pernah ikut kaderisasi, jadi jelas dia bukan kader kita," kata Djarot.

"Memang saya dapat video dia pernah dateng waktu muscab ngaku kader PDIP. Hanya dateng sekali itu doang, ngaku-ngaku doang," imbuhnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membenarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Novi Rahman Hidayat pada Senin (10/5) dini hari.

"Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

Rekomendasi