Ini Pesan Menteri Agama di Momen Bareng Idulfitri dan Hari Kenaikan Isa Almasih

| 13 May 2021 10:45
Ini Pesan Menteri Agama di Momen Bareng Idulfitri dan Hari Kenaikan Isa Almasih
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Foto: @gusyaqut/Instagram)

ERA.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah dan Hari Kenaikan Isa Alamasih yang dirayakan bersamaan pada Rabu (13/5/2021).

Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya @gusyaqut, dia mengingatkan agar umat Kristiani tetap menjaga dan menjalankan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah hari rayanya.

"Besok adalah hari yang istimewa untuk sahabatku umat Kristiani, yaitu Kenaikan Yesus Kristus ke Surga. Selamat melaksanakan ibadah dan perayaan, jaga kesehatan dengan disiplin protokol kesehatan 5M," ujar Yaqut seperti dikutip dari akun Instagrmnya, Kamis (13/5/2021).

Pesan yang sama juga dia sampaikan kepada umat Islam di Indonesia. Dia mengimbau agar pelaksanaan salat Id dan perayaan Lebaran tahun ini masyarakat tidak menjadi abai terhadap protokol kesehatan.

"Karena masih pandemi, mari beribadah dan berlebaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan disiplin 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulisnya.

Yaqut juga mengajak umat Islam agar menjadikan momentum Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah bisa semakin memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di msa pandemi Covid-19. Dia mengingatkan, bahwa agama mengajarkan menyelamatkan nyawa sesama adalah prioritas utama.

"Pandemi Covid-19 telah mempertajam pemahaman kita bahwa salah satu inti ajaran agama adalah menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Ramadan dan Idulfitri saat pandemi semakin perkuat nilai kemanusiaan," kata Yaqut.

Yaqut berharap, tempaan Ramadan yang dijalankan di tengah pandemi memberi makna lebih sekaligus bekal bagi umat Islam untuk terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt.

Nilai-nilai ketaqwaan, kata Yaqut, bukan hanya dalam bentuk ibadah antara manusia dengan Tuhan. Tetapi juga dalam hubungan sosial bermasyrakat.

"Ketakwaan yang tidak hanya tercermin dalam kesalehan personal, tapi juga kesalehan sosial dalam rupa kepedulian pada sesama. Ketakwaan yang memiliki keseimbangan antara spiritual vertikal dengan kesalehan sosial," pungkasnya.

 

 

Rekomendasi